Sementara itu, dalam dialog tersebut, pemahaman akan peran BPOM sebagai pengawas yang tegas semakin terlihat. BPOM berjanji akan menindaklanjuti segala pelanggaran, termasuk yang melibatkan pihak-pihak yang mempublikasikan hasil uji lab secara ilegal. Menurut BPOM, tindakan ini jelas melanggar aturan dan bisa menjerat pelakunya ke ranah hukum, merujuk pada UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Program edukasi ini mendapatkan dukungan penuh dari para influencer yang hadir. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga menegaskan komitmen mereka untuk lebih berhati-hati dalam memberikan ulasan dan informasi kepada masyarakat. Mereka mengakui, pengawasan yang ketat dari BPOM ini menjadi hal yang esensial untuk menjaga kualitas dan keamanan produk yang beredar di pasaran.

Dr. Oky Pratama, seorang pemerhati kosmetik, memberikan apresiasi pada upaya BPOM yang semakin gencar dalam menindak produk kosmetik yang membahayakan kesehatan. “Saya sangat mendukung langkah tegas BPOM. Banyak produk yang dijual tanpa izin edar. Bahkan ada yang sudah mengantongi izin, namun kemudian menambahkan bahan-bahan berbahaya di dalamnya,” ujar Oky, menggambarkan praktik tak bertanggung jawab yang masih berlangsung di pasaran.

Taruna Ikrar menanggapi hal tersebut dengan penuh ketegasan, menegaskan bahwa setiap brand yang sudah memiliki izin edar tidak diperkenankan menambah komponen baru pada produknya tanpa izin yang sah. “Jika ada tambahan komponen, mereka wajib mengajukan permohonan izin edar baru,” jelasnya, menutup diskusi dengan sebuah pesan yang jelas: integritas dan keamanan harus selalu menjadi prioritas utama dalam dunia kosmetik.

Kolaborasi antara BPOM, influencer, dan media ini menjadi bukti bahwa untuk menciptakan industri kosmetik yang aman dan berdaya saing, dibutuhkan kerja sama yang solid. Melalui program ini, BPOM berharap masyarakat tidak hanya sadar akan pentingnya memilih produk yang aman, tetapi juga lebih memahami bagaimana memastikan produk lokal bisa bersaing di tingkat global dengan kualitas yang terjaga.

Taruna Ikrar pun menutup acara dengan penuh keyakinan, “Kami ingin influencer menjadi mitra strategis dalam memastikan kosmetik yang beredar aman, bermanfaat, dan bermutu.” Sebuah harapan besar untuk masa depan industri kosmetik Indonesia yang lebih baik dan terpercaya. (*)