HERALD.ID, JAKARTA — Pergerakan saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) kembali menjadi perhatian setelah terungkap bahwa investor legendaris Lo Kheng Hong melakukan akumulasi signifikan di bulan Januari 2025.

Berdasarkan laporan, Lo menambah kepemilikannya hingga 350.000 lembar saham, menjadikan total kepemilikannya sebesar 183,69 juta lembar atau setara 5,27% dari total saham GJTL.

Keputusan ini sejalan dengan pandangannya terhadap fundamental GJTL. Sebagai pabrik ban terbesar di Asia Tenggara, GJTL mencatatkan laba sebesar Rp88 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024, dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp3,97 triliun. Fundamental yang kuat ini memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor.

Secara teknikal, saham GJTL menunjukkan potensi untuk kembali ke jalur uptrend. Pada perdagangan terakhir, GJTL ditutup menguat 3% lebih ke level Rp1.175, didukung oleh candle solid dan peningkatan akumulasi asing. Level support kuat terlihat di kisaran Rp1.080–Rp1.100, sementara resistance terdekat berada di Rp1.200.

Jika harga berhasil menembus garis MA150, GJTL diprediksi mampu melanjutkan kenaikan ke level Rp1.280–Rp1.300. Namun, bagi investor yang belum masuk, disarankan untuk menunggu konfirmasi breakout di atas Rp1.200 untuk mengurangi risiko.

Dengan adanya akumulasi yang dilakukan Lo Kheng Hong, saham GJTL mendapatkan sentimen positif tambahan. Fundamental kuat perusahaan, didukung potensi kenaikan teknikal, menjadikan saham ini menarik untuk dipantau lebih lanjut.

Bagi investor yang sudah memiliki saham ini di harga bawah, disarankan untuk memanfaatkan garis MA150 sebagai trailing stop untuk mengamankan keuntungan.

Sementara itu, bagi mereka yang ingin masuk, peluang spekulatif dapat dilakukan dengan strategi buy on breakout di atas level Rp1.200 atau menunggu koreksi ke support Rp1.100.

GJTL kini berada dalam radar investor besar dan diyakini memiliki prospek menjanjikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. (*)