HERALD.ID, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, didorong oleh kenaikan saham-saham kapitalisasi besar (big caps).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 36 poin atau 0,5 persen ke level 7.206,44. IHSG diperdagangkan dalam rentang 7.171 hingga 7.218.
Pada perdagangan sebelumnya, Senin 20 Januari 2025, IHSG ditutup menguat 0,22 persen atau 16,08 poin ke level 7.170,74. Dalam perdagangan tersebut, indeks bergerak di rentang 7.154,66 hingga 7.201,61.
Tercatat, sebanyak 336 saham menguat, 296 saham menurun, dan 323 saham stagnan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp12.468 triliun.
Saham Big Caps Jadi Motor Penguatan
Penguatan IHSG pada hari ini dipimpin oleh sejumlah saham big caps, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang naik 1,67 persen ke level Rp6.100 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menguat 1,19 persen ke level Rp4.270 per saham, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 0,65 persen ke level Rp4.650 per saham.
Selain itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga mencatatkan kenaikan 1,15 persen ke level Rp2.640 per saham.
Saham PT Remala Abadi Tbk. (DATA) melanjutkan penguatan signifikan dengan kenaikan 24,9 persen ke posisi Rp1.530.
Saham lain seperti PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) melonjak 14,53 persen ke level Rp268, sementara PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) terapresiasi 4,57 persen ke level Rp1.030 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah tipis 0,26 persen ke level Rp9.600 per saham.
Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menyatakan IHSG menunjukkan potensi rebound dengan candle bearish disertai volume.
“IHSG diprediksi bergerak di rentang 7.100-7.300 pada hari ini. Selama bertahan di atas garis MA20, IHSG berpeluang rebound dan menguji resistance garis MA200,” katanya.
Namun, jika kembali breakdown garis MA20, IHSG berpotensi melemah dan menguji support garis MA5.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mencatat IHSG berada dalam posisi rawan profit taking atau pullback setelah memasuki resistance kuat di rentang 7.150-7.200.
“Stochastic RSI yang mendekati overbought area menjadi alasan IHSG rawan terkoreksi ke level 7.130-7.150 pada hari ini,” ujarnya.
Pidato inagurasi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 menjadi perhatian utama pasar. Trump kembali menyinggung potensi kebijakan tarif baru untuk negara-negara anggota BRICS, termasuk Indonesia.
Wacana ini berpotensi memicu ketegangan dagang dan mengusik stabilitas perdagangan global.
Trump juga menegaskan rencananya untuk meningkatkan produksi energi domestik guna menekan harga komoditas.
Akibatnya, harga minyak Brent turun 1,16 persen ke US$79,84 per barel, sementara minyak mentah melemah 1,27 persen ke US$76,89 per barel pada perdagangan Senin. Harga gas alam juga turun hingga 2,99 persen ke US$3,83 per mmbtu.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham seperti MDKA, AKRA, SMGR, PNLF, dan JPFA untuk perdagangan hari ini, dengan fokus pada sektor yang berpotensi defensif terhadap sentimen global. (Ren)