HERALD.ID, GAZA–Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP bahwa kelompoknya akan memberikan pada hari Jumat nama-nama empat sandera wanita Israel yang akan dibebaskan pada hari berikutnya dalam pertukaran kedua perjanjian gencatan senjata.
Jika semua berjalan sesuai rencana, setelah Hamas membebaskan keempat sandera pada hari Sabtu, Israel akan membebaskan sekelompok tahanan Palestina, meskipun tidak ada pihak yang menyebutkan berapa jumlah mereka.
Pertukaran tersebut merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas dalam perang Gaza, yang mulai berlaku pada hari Minggu dan membebaskan tiga sandera perempuan dan 90 tahanan Palestina.
Perjanjian yang rapuh ini dimaksudkan untuk membuka jalan menuju akhir permanen perang di Gaza, yang dimulai dengan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel.
“Hari ini, Hamas akan memberikan nama empat sandera sebagai bagian dari pertukaran tahanan kedua,” kata Bassem Naim, anggota biro politik Hamas yang berkantor di Qatar dikutip Gulf Times.
“Besok, Sabtu, keempat sandera perempuan akan dibebaskan dengan imbalan sekelompok tahanan Palestina, sebagaimana disepakati dalam kesepakatan gencatan senjata,” lanjutnya.
Naim juga mengatakan bahwa warga Palestina yang mengungsi akibat perang ke Gaza selatan harus dapat mulai kembali ke utara wilayah yang hancur tersebut.
“Komite Mesir-Qatar akan mengawasi pelaksanaan bagian perjanjian ini di lapangan,. Para pengungsi akan kembali dari selatan ke utara melalui Jalan Al-Rashid, karena pasukan Israel diperkirakan akan mundur dari sana sesuai dengan perjanjian,” ujarnya.
Perjanjian gencatan senjata, yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat setelah berbulan-bulan negosiasi yang tidak membuahkan hasil, harus dilaksanakan dalam tiga tahap. (ilo)