HERALD.ID, JAKARTA — Di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung pentingnya menghargai seni, saat memberikan pembekalan kepada 3.000 anggota DPRD PDIP, Jumat (24/1/2025).
Momen ini semakin menarik perhatian ketika Megawati mengaitkannya dengan insiden penghentian pameran lukisan karya Yos Suprapto di Galeri Nasional beberapa waktu lalu.
Sambil berdiri di panggung, mengamati beberapa lukisan yang menggambarkan dirinya, Megawati tiba-tiba mengungkapkan pandangannya terkait pembredelan karya seni tersebut.
“Lha kok katanya dia mau ditahan? Aku bilang, polisi itu kok kering amat sih?” ujarnya.
Megawati menekankan bahwa seni adalah bagian dari ekspresi manusia yang harus dihormati.
“Ekspresi seni itu bukan hanya untuk kita lihat, tetapi kita harus menggali keinginan senimannya. Itu harus dihormati,” tegasnya.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada kader PDIP agar tidak bersikap sok tahu jika tidak memahami seni.
“Kalau nggak paham, lebih baik diam,” katanya tegas.
Pernyataan Megawati tersebut disampaikan dalam acara bimbingan teknis (Bimtek) yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan anggota legislatif PDIP dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menghadapi tantangan politik yang semakin kompleks di tahun 2025.
“PDI Perjuangan terus menyalakan api perjuangan untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam memperjuangkan program kerakyatan seperti pengentasan stunting, kemiskinan ekstrem, dan penciptaan lapangan kerja,” ungkap Hasto.
Megawati menutup dengan pesan kepada para kadernya untuk tidak melupakan peran penting budaya dalam memperkuat peradaban Indonesia.
“Gerak kebudayaan adalah bagian penting dari tugas strategis kita,” pungkasnya. (*)