HERALD.ID, JAKARTA – Komisi IV DPR mendorong agar regulasi teknis terkait pembelian gabah petani benar-benar fleksibel dan menguntungkan petani. Langkah ini penting mengingat curah hujan saat ini cukup tinggi sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas hasil panen petani.

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai kebijakan Presiden Prabowo Subianto memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan memerintahkan Bulog menyerap gabah petani atau setara beras sebanyak 3 juta ton merupakan kebijakan yang sangat baik untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Dan yang paling menarik, Pemerintah telah memberikan dana diawal yang jumlahnya cukup besar, Rp 16 triliun. Saya pikir ini terobosan baru dalam rangka menyongsong penguatan Bulog ke depan supaya kita bisa swasembada pangan,” kata Firman, Minggu 2 Februari 2025.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah menugaskan Bulog untuk membeli beras (gabah setara beras) dari petani sebanyak 3 juta ton hingga April 2025 nanti. Untuk mendukung tugas tersebut, Pemerintah telah memberi dukungan anggaran sebesar Rp 16 triliun bagi Bulog untuk memenuhi gudangnya dengan beras. Adapun Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah Rp 6500 per kilogram, dan beras Rp 12 ribu per kilogram.

Firman berpandangan dengan waktu yang sangat terbatas ini, yakni hanya dua bulan untuk menyerap 3 juta ton beras ini, tentu dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang padu masing-masing kementerian/lembaga di lapangan. Utamanya, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai penanggungjawab produsen.

“Kementan kan sudah memberikan komitmen bahwa tahun depan tidak perlu lagi impor beras. Artinya, Kementan sudah menyiapkan sedemikian rupa dan memetakan daerah-daerah yang bisa dimaksimalkan Bulog untuk menyerap panen petani,” sambungnya.

Namun demikian, politisi senior Fraksi Golkar ini mengingatkan agar Pemerintah tetap perlu mengambil kebijakan antisipasi menghadapi potensi gagal panen akibat anomali cuaca saat ini. Sebab saat ini tidak sedikit daerah yang mengalami banjir dan berakibat gagal panen.

“Ini saja di dapil saya, di Pati dan Grobogan, serta beberapa daerah lainnya itu sudah beberapa hari ini hujan sehingga berpotensi puso karena banjir. Ini yang perlu diantisipasi dan diperhitungkan,” wantinya.