HERALD.ID, JAKARTA – Di tengah riuh arus kebijakan yang terus bergulir di panggung nasional, terselip secercah harapan bagi masa depan generasi bangsa. Di sinilah, perintah tegas Presiden Prabowo Subianto menggema, memanggil Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, untuk menata kembali prioritas anggaran daerah. Alih-alih melanjutkan dana untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini dianggarkan, langkah berani ini mengarahkan aliran dana ke perbaikan sekolah, sebuah keputusan yang sarat makna dan visi mendalam.
Dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI dan BNPP di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Februari 2025, Tito Karnavian dengan penuh keyakinan menyampaikan pesan dari sang Presiden. “Perintah bapak presiden kepada kami untuk anggaran yang di daerah-daerah, yang semula dialokasikan untuk makan bergizi gratis, lebih baik difokuskan pada perbaikan sekolah,” ujarnya dengan tegas. Sebuah arahan yang tidak hanya mengalihkan dana, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi pendidikan di tanah air.
Di balik kata-kata tersebut tersembunyi keinginan mendalam untuk menyongsong perubahan yang lebih signifikan. Gedung-gedung sekolah yang pernah menjadi saksi bisu perjuangan dan impian anak-anak kini berpeluang mendapat nafas baru. Banyak ruang kelas yang selama ini bergelut dengan keterbatasan, mulai dari bangunan yang bocor hingga fasilitas toilet yang tidak layak, kini mendapatkan perhatian serius. Presiden Prabowo, melalui perintah ini, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa, mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.
Langkah strategis ini bukan semata soal memindahkan dana, melainkan merupakan sebuah simbol komitmen pemerintah pusat untuk mendukung pendidikan sebagai fondasi pembangunan bangsa. Tito Karnavian pun menambahkan, “Terutama beliau sangat menekankan sekali masalah toilet dan itu menjadi atensi kami, jadi toilet untuk anak sekolah semua sekolah SFD, SMP, SMA semua harus baik.” Sebuah pesan yang mengalir lembut namun tegas, menandakan betapa krusialnya infrastruktur yang layak dalam mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter.
Kisah ini pun mengingatkan kita pada betapa dinamisnya setiap kebijakan yang diambil oleh pemimpin. Di balik setiap angka dan alokasi anggaran, terdapat cerita perjuangan, pengorbanan, dan harapan. Perintah Prabowo untuk mengalihkan anggaran MBG daerah ke perbaikan sekolah adalah cermin dari tekad untuk menciptakan perubahan nyata, mengangkat kualitas pendidikan, dan pada akhirnya, memperkuat fondasi masa depan Indonesia.
Dalam segenap langkah reformasi dan inovasi ini, tersimpan semangat baru yang melahirkan benih-benih perubahan. Melalui arahan visioner ini, pemerintah mengukir sebuah narasi yang mengutamakan kebutuhan fundamental bangsa: pendidikan. Di mana setiap sekolah adalah tempat tumbuhnya mimpi dan harapan, dan setiap anak adalah investasi berharga bagi kemajuan negeri.
Kisah perintah Prabowo dan tindak lanjut dari Menteri Tito bukan hanya menjadi berita, melainkan juga inspirasi yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama merangkai masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang berkualitas dan infrastruktur yang layak. Sebuah langkah yang bukan sekadar kebijakan, melainkan janji untuk menyalakan lilin penerang di setiap sudut ruang kelas Indonesia. (*)