HERALD.ID, JAKARTA–Kebijakan Pemerintah terkait larangan pengecer menjual LPG 3 kg menuai reaksi keras publik. Kebijakan yang membuat warga kesulitan mendapatkan gas melon itu dianggap menyengsarakan rakyat.

Di media sosial, hujatan bermunculan dari para pegiat media sosial dan aktivis. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia jadi sosok antagonis.

“Bahlil bahlil..Mekanisme belum diatur tapi kebijakannya udah jalan. Nyusahin rakyat aja!

Beli LPG 3kg harus antri,” tulis pegiat media sosial, Maudy Asmara di akun X-nya, @Mdy_Asmara1701.

Akun @PartaiSocmed yang selama ini dikenal publik karena sepak terjangnya di dunia maya mengaitkan kebijakan ini dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Prabowo-Gibran.

“Pak @prabowo, buat apa makan bergizi gratis di sekolah jika anak2 itu tidak bisa makan malam krn orangtuanya tidak bisa masak akibat tdk dapat gas? Jangan semua hal dikorbankan demi anggaran program makan bergizi gratis. Lebih baik dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan,” tulisnya.

Sementara aktivis, Faizal Assegaf dalam unggahan di akun X-nya, @faizalassegaf menyebut apa yang dilakukan Bahlil merupakan bentuk pelecehan pada Presiden Prabowo.

“Bahlil kembali lecehkan Prabowo dengan kebijakan LPG 3kg yang membuat rakyat marah. Gembong loyalis Jokowi itu bertindak brutal dan sangat brengsek,” tulis Faizal.

“Tapi ironinya, Prabowo seolah membiarkan keonaran oleh Geng Solo tersebut. Walhasil, kabinet kawin paksa makin amburadul,” tegasnya. (ilo)