HERALD.ID, SURABAYA — KPU Jawa Timur secara resmi menetapkan Khofifah- Indar Parawansa sebagai Gubernur dan Emil Elistianto Dardak sebagai Wakil Gubernur Jatim terpilih periode 2025-2030.
Penetapan ini dilakukan setelah KPU Jatim menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih 2024 di Surabaya, Kamis 6 Februari 2025.
Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi menjelaskan, penetapan juga menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan tim Risma-Gus Hans. MK telah menyatakan bahwa perkara perselisihan hasil Pilgub Jatim tidak diterima, pada Selasa, 4 Februari 2025 malam.
Menurutnya, saat ini masyarakat Jawa Timur sudah dewasa dalam berpolitik yang ditunjukkan dalam Pilgub Jatim 2024. Hal itu ditunjukkan seluruh tahapan pemilihan secara demokratis. Termasuk penyelesaian sengketa di jalur hukum yang telah disediakan.
“Pilgub Jatim menunjukkan kedewasaan berpolitik di Jawa Timur. Menempuh jalur hukum dalam penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi adalah hal yang wajar, dan ini menjadi bagian dari proses pendewasaan demokrasi,” ucap Aang Kunaifi, Kamis 6 Februari 2025.
Aang menilai keberhasilan penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024 dapat dilihat dari dua indikator utama, yakni tingkat partisipasi pemilih dan kualitas kompetisi antar pasangan calon.
Pilgub Jatim 2024 mencatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 70,5%, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Pilgub sebelumnya yang hanya 66,9%.
Aang menyebut kesuksesan Pilgub adalah hasil dari kerja keras semua pihak dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya Pemilu.
Termasuk penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024, mulai dari tingkat TPS hingga keterlibatan sebagai petugas pemutakhiran data pemilih (coklit)
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua. Masyarakat tidak hanya datang ke TPS untuk memilih,” paparnya.
Selain itu, keberhasilan dalam pendidikan politik juga menjadi faktor pendukung meningkatnya partisipasi masyarakat.
KPU Jatim bekerja sama dengan berbagai media cetak, televisi, dan radio untuk memberikan informasi terkait Pilgub Jatim.
“Dalam proses pendidikan politik, kita dapat melihat bagaimana berbagai media aktif menyampaikan informasi tentang Pilgub Jatim, baik melalui cetak, televisi, maupun radio. Ini menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat ikut berperan dalam pesta demokrasi ini,” terangnya.
Sementara hal penting lainnya yang menjadi sorotan dalam Pilgub Jatim 2024 adalah kompetisi antar pasangan calon yang berlangsung dengan dinamis dan penuh gagasan.
“Pilgub Jatim 2024 bukan hanya menarik bagi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga menjadi perhatian nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Salah satu faktor yang membuat Pilgub Jatim unik adalah komposisi tiga pasangan calon yang semuanya adalah figur perempuan dalam kontestasi politik Jawa Timur. Aang menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki sumber daya pemimpin yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Aang mengungkapkan bahwa Pilgub Jatim 2024 juga mendapat apresiasi dari dunia internasional. KPU Jatim menjadi tuan rumah visit program dari 36 negara, yang datang untuk mempelajari proses penyelenggaraan pemilu di Jawa Timur.
“Ini adalah hal luar biasa. Seluruh perwakilan negara memberikan apresiasi kepada kita atas penyelenggaraan Pilgub Jatim yang berjalan transparan, jujur, dan demokratis,” ujar Aang.
Dengan ditetapkannya pasangan Khofifah-Emil sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih, Aang berharap agar kepemimpinan mereka dapat membawa Jawa Timur menuju masa depan yang lebih baik.
“Kami berharap kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih benar-benar dapat melanjutkan pembangunan di Jawa Timur, membawa provinsi ini menjadi lebih maju, berkelanjutan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Jatim, pasangan Khofifah-Emil meraih 12.192.165 suara, unggul jauh dari pesaingnya, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang memperoleh 6.743.095 suara, serta pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dengan 1.797.332 suara. (Ads)
