HERALD.ID, JAKARTA – Perbankan di Indonesia menerapkan strategi yang berbeda dalam memperluas jangkauan layanan kepada nasabah.

Di tengah tren penurunan jumlah anjungan tunai mandiri (ATM), beberapa bank masih mempertahankan layanan ini sebagai bagian dari strategi bisnis mereka.

Berdasarkan laporan Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah ATM, cash deposit machine (CDM), dan cash recycling machine (CRM) di Indonesia tercatat sebanyak 91.173 unit pada kuartal III/2024.

Jumlah ini berkurang 1.656 unit dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 92.829 unit.

Selain itu, data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa nilai transaksi ATM pada November 2024 mengalami penurunan 14,52 persen secara tahunan (year on year/YoY), dari Rp628,02 triliun menjadi Rp536,8 triliun.

Penurunan ini mengindikasikan adanya pergeseran pola transaksi masyarakat yang semakin mengarah pada layanan perbankan digital.

Namun, di tengah tren digitalisasi ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI tetap mengandalkan layanan ATM sebagai bagian dari penguatan strategi transaction banking.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan bahwa perseroan akan memperluas jangkauan ATM guna meningkatkan penghimpunan dana murah atau low cost fund.

“Kita akan memperluas jangkauan ATM. Jumlah ATM yang tahun lalu sudah 5.000 mungkin akan kita tambah,” katanya dalam konferensi pers laporan keuangan BSI 2024, Kamis 7 Februari 2025.

Saat ini, jumlah ATM BSI mencapai 5.000 unit dan direncanakan akan bertambah dalam waktu dekat. Selain itu, BSI juga terus mengembangkan layanan digitalnya melalui aplikasi BYOND by BSI serta platform baru untuk segmen wholesale banking.

Senada dengan BSI, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA juga masih menganggap ATM sebagai instrumen penting dalam operasional perbankan.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut bahwa bank swasta terbesar di Indonesia ini memperkuat jaringan ATM setor tarik guna mendukung layanan 24 jam bagi nasabah.

“BCA melihat kehadiran mesin ATM masih berperan penting dan menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan,” ujarnya.