HERALD.ID, JAKARTA – Di tengah panasnya perbincangan publik soal kebijakan Pagar Laut, tiba-tiba muncul dua isu besar lainnya: kelangkaan gas LPG dan kebakaran di Gedung Kementerian ATR/BPN.

Muncul kecurigaan bahwa dua peristiwa ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi pengalihan isu.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengungkapkan dugaan tersebut setelah melihat sikap santai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ditanya wartawan soal Pagar Laut.

Dalam video yang diunggah kembali oleh Said Didu di akun X pribadinya, Menteri KKP menjawab dengan nada bercanda,

“Sekarang kan udah LPG, mosok ditanyain lagi? … hahaha.”

Respons ini memicu kecurigaan di kalangan publik, termasuk Said Didu sendiri. Ia mempertanyakan apakah kelangkaan gas LPG sengaja dijadikan alat untuk mengalihkan perhatian dari polemik Pagar Laut yang sedang ramai dibahas.

“Berarti betul bahwa kelangkaan gas untuk pengalihan isu Pagar Laut?” tulisnya dalam unggahannya.

Tak berhenti di situ, Said Didu juga menyoroti kerja sama antara dua menteri di era Presiden Jokowi, Trenggono (KKP) dan Bahlil Lahadalia (Kementerian Investasi), dalam menangani isu-isu ini.

“Kerja sama baik antara Menteri Jokowi (Trenggono dan Bahlil),” sindirnya.

Diketahui, tak lama setelah polemik ini mencuat, sebuah kejadian mengejutkan terjadi: Gedung Kementerian ATR/BPN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terbakar pada Sabtu (8/2/2025) malam.

Titik api berada di ruang humas, dan meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini mengundang tanda tanya besar. Banyak yang mengaitkan peristiwa ini dengan polemik maraknya pagar laut di sejumlah daerah. (*)