HERALD.ID, SURABAYA — Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa resmi meluncurkan tiga program nasional yakni Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem (Mustika Mesem), Muslimat Cantik Sadar Lingkungan (Mustika Darling), dan Muslimat Cantik Sehat dan Bugar (Mustika Segar).
Peluncuran dilakukan secara simbolis dengan pemakaian rompi pada jajaran satgas Mustika Mesem dan Mustika Darling dalam Kongres XVIII Muslimat NU. Sedangkan Mustika Segar akan dilaksanakan di Asrama Haji.
“Mustika Darling ini sengaja kami gagas karena kami paling sering menggelar kegiatan pengajian. Maka kami ingin setiap kegiatan yang kita lakukan, tidak meninggalkan sampah,” ujar Khofifah, di Jatim Expo Surabaya, Senin 10 Febuari 2025
Sedangkan Mustika Mesem diluncurkan secara nasional lantaran program ini sudah dilaksanakan secara konsisten di sejumlah daerah di Indonesia. Mustika Mesem membawa peran Muslimat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerahnya.
“Izin Pak Presiden program ini adalah program rantangan yang kita distribusikan pada keluarga masyarakat yang masuk dalam daftar miskin ekstrem,” ucap Khofifah.
Gubernur Jatim terpilih itu menyebut program Mustika Mesem sudah berjalan. Dimana saat digelar pengajian Muslimat NU, kader diminta membawa satu jamaah satu telur. Selanjutnya telur itu disedekahkan pada masyarakat yang rentan stunting.
Kongres kali ini sengaja mengangkat tema ‘Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban’. Hal ini untuk menciptakan masyarakat yang kuat demi membangun bangsa yang berharkat dan bermartabat.
Mantan menteri sosial itu menilai menguatkan kemandirian penting untuk membangun masyarakat dan bangsa, kekuatan keluarga yang dapat mewujudkan kemandirian bangsa dan negara agar bisa bersaing dengan masyarakat dunia.
“Muslimat NU ingin menggerakkan anggota dan pengurus untuk meneduhkan peradaban. Karena jika ibu-ibunya baik, maka dunia akan baik. Dalam ajaran Islam, Al Ummu Madrasatul Ula, ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya,” tutur Khofifah.
Mantan menteri Pemberdayaan Perempuan itu membeberkan bahwa Muslimat NU mengelola 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan yang 49 diantaranya adalah rumah sakit.
“Kami juga membina 72 ribu majelis taklim se indonesia, menbina 16 ribu taman pendidikan alquran dan kami membina 9800 TK dan RA. Kami juga mengelola 7.000 PAUD,” tambahnya.
Untuk diketahui, Kongres XVIII Muslimat NU dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri negara, Kapolri, dan Panglima TNI.
Selain itu, dihadiri Rais Aam PBNU, Ketua Umum PBNU, Sekjen PBNU, menteri negara seperti Menteri Agama, Menteri Sosial, Menteri PPPA dan juga sejumlah kepala lembaga. (*)