HERALD.ID, JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan di seluruh pelosok negeri. Setiap hari, jutaan porsi makanan harus tersaji, menjangkau penerima manfaat yang tersebar dari kota hingga pelosok desa. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengibaratkan program ini layaknya sebuah hajatan pernikahan yang tak pernah usai—pesta besar yang digelar setiap hari tanpa jeda.
Dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025, Sri Mulyani berbicara tentang skala masif program MBG. Ia menyebut, jika dalam sebuah pernikahan biasanya tuan rumah membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan hidangan bagi 500 hingga 1.000 tamu, maka program MBG menghadapi tantangan yang jauh lebih besar: menyajikan makanan untuk 5.000 orang di setiap fasilitas, setiap hari.
“Bayangkan jika Anda pernah mengadakan pernikahan. Anda mengundang 500 hingga 1.000 orang, dan butuh waktu lama untuk mempersiapkannya. Sementara MBG, kita harus melayani 5.000 orang per fasilitas setiap hari. Rasanya seperti menggelar pesta pernikahan sepanjang tahun,” ujar Sri Mulyani.
Seperti sebuah jamuan raksasa yang tak berhenti, MBG menuntut kesiapan yang luar biasa. Rantai distribusi pangan harus lancar, penyediaan bahan baku harus stabil, tenaga kerja harus sigap, dan anggaran harus teralokasi dengan cermat. Tak heran, Sri Mulyani menegaskan, ini bukan tugas yang mudah.
Dapur Raksasa yang Tak Boleh Berhenti
Setiap hari, ribuan dapur di berbagai fasilitas pendidikan dan sosial harus memastikan bahwa menu bergizi tersaji dengan kualitas terbaik. Tantangan tak hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas dan ketepatan waktu.
Seperti sebuah pesta pernikahan, program MBG melibatkan banyak pihak: mulai dari petani yang memasok bahan makanan, pengusaha katering yang meracik hidangan, hingga para tenaga distribusi yang memastikan setiap paket makanan tiba di tangan yang berhak.
Namun, berbeda dengan hajatan yang berakhir dalam sehari, program ini harus berjalan tanpa henti, memastikan bahwa anak-anak Indonesia mendapatkan gizi terbaik untuk masa depan mereka.
Tantangan dan Harapan
Sri Mulyani menegaskan, MBG adalah sebuah komitmen besar yang membutuhkan kerja sama berbagai pihak. Pemerintah memastikan bahwa program ini berjalan dengan anggaran yang terukur dan efisien, tanpa mengorbankan kualitas dan keberlanjutannya.
Di balik kompleksitas dan tantangannya, MBG membawa harapan besar: generasi mendatang yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih siap menghadapi dunia. Jika hajatan pernikahan hanya membahagiakan satu keluarga, maka MBG adalah perayaan harian untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (*)