HERALD.ID, JAKARTA — Setelah tayang selama lebih dari seminggu, film A Business Proposal tampaknya kesulitan menarik perhatian penonton di Indonesia.

Jumlah tiket yang terjual pekan ini hanya mencapai 28.874 dari 2.486 showtimes, menurut data Cinepoint pada Kamis, 13 Februari 2025.

Penurunan minat ini berdampak langsung pada jumlah layar yang tersedia. Dari awalnya diputar di 1.270 layar, kini A Business Proposal hanya tersisa di 551 layar di seluruh negeri.

Tren ini terlihat sejak pemutaran perdananya pada Kamis, 6 Februari 2025, ketika film tersebut gagal menarik banyak penonton.

Di jaringan bioskop XXI, jumlah lokasi yang masih menayangkan film ini terus berkurang. Pada Selasa, 11 Februari 2025, film ini hanya bisa ditemukan di lima bioskop di Jakarta, yaitu Kelapa Gading, Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Pondok Indah 1, dan Puri Indah.

Kondisi semakin memburuk pada Rabu, 12 Februari 2025, ketika hanya enam bioskop dari tiga jaringan terbesar—Cinema XXI, CGV, dan Cinepolis—yang masih mempertahankan penayangan A Business Proposal.

Jaringan Cinema XXI hanya menyisakan dua bioskop di Jakarta dan satu di Bekasi, sementara CGV menayangkannya di tiga lokasi, yakni Jakarta, Depok, dan Bekasi. Cinepolis bahkan telah menarik film ini sepenuhnya dari daftar tayang mereka.

Menurut data Badan Perfilman Indonesia per Februari 2024, bioskop di Indonesia tersebar di 517 lokasi dengan total 2.145 layar.

Meskipun demikian, A Business Proposal masih berpeluang untuk bertahan di jaringan bioskop independen di beberapa kota dan kabupaten.

Namun, dengan tren yang ada, film ini tampaknya tidak akan bertahan lama di layar lebar. (*)