HERALD.ID, JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Rocky mengusulkan agar IKN dijadikan pangkalan gas elpiji 3 kg yang langsung diawasi oleh Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan ini muncul sebagai bentuk sindiran terhadap proyek ambisius yang dinilainya tidak memiliki arah yang jelas.
IKN: Dari Ambisi Menjadi Beban?
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa sejak awal ia tidak percaya pada proyek IKN. Ia mengklaim bahwa banyak menteri yang sebenarnya ragu dengan keberlanjutan pembangunan ibu kota baru tersebut. Dalam diskusinya dengan seorang menteri yang tidak disebutkan namanya, Rocky mengaku mendengar bahwa laporan progres pembangunan IKN hanya formalitas belaka.
“Satu waktu saya ngobrol dengan seorang menteri yang bertanggung jawab terhadap IKN. Dia bilang ke saya, ‘Rok, ini Jokowi minta progress report terus. Kita sudah kirim laporan, tapi di antara kita siapa yang benar-benar percaya IKN ini akan jalan?’,” ujar Rocky.
Ia juga mengungkapkan beberapa kasus keterlambatan pembayaran kepada pengusaha yang terlibat dalam proyek IKN. Salah satu cerita yang ia sampaikan adalah soal eksportir kerikil dari Poso yang mengklaim mengalami kerugian hingga Rp20 miliar karena belum menerima pembayaran dari proyek IKN.
Sindiran Tajam: IKN Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg
Melihat berbagai masalah yang mengiringi proyek IKN, Rocky kemudian menyindir agar proyek tersebut dialihfungsikan menjadi sesuatu yang lebih berguna bagi masyarakat. Dengan nada sarkastik, ia mengusulkan agar IKN dijadikan pangkalan gas elpiji 3 kg yang langsung dikelola oleh Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau Gibran bingung mau ngapain di situ, ya sudah jadikan saja istana itu sebagai tempat pangkalan LPG 3 kg. Dijaga langsung oleh Gibran,” sindir Rocky.
Menurutnya, usulan ini juga relevan mengingat banyak kabupaten/kota di sekitar IKN yang belum menikmati konversi energi gas elpiji. Ia bahkan menyarankan agar Prabowo Subianto, sebagai calon presiden terpilih, turut serta dalam proyek ini demi memastikan keberlanjutannya.
“Kita ingin supaya Prabowo ambil bagian, bikin kebijakan khusus untuk menyenangkan Jokowi dan anaknya itu,” lanjutnya.
Kritik terhadap Kepemimpinan Jokowi
Selain menyoroti IKN, Rocky Gerung juga mengkritik cara Presiden Joko Widodo dalam mengambil kebijakan. Ia menuding bahwa selama 10 tahun terakhir, Jokowi hanya mengandalkan pencitraan tanpa kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat.
“Jokowi tidak tahu bahwa selama ini banyak orang yang tahu bahwa dia tidak tahu. Tapi karena tidak ada yang berani memberitahu, ya dia tetap saja berjalan dengan kedunguan itu,” cetus Rocky.
Pernyataan Rocky Gerung ini tentu memicu reaksi beragam, terutama di tengah perdebatan publik mengenai masa depan IKN. Apakah proyek ini akan terus berlanjut sesuai rencana atau justru berubah menjadi sekadar monumen ambisi yang gagal? Semua mata kini tertuju pada pemerintahan berikutnya untuk melihat ke arah mana nasib IKN akan dibawa. (*)