HERALD.ID, JAKARTA – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang adanya pihak yang ingin memisahkannya dari Presiden Joko Widodo mengundang tanda tanya besar. Siapakah sosok atau kelompok yang dimaksud?
Dugaan pun mengarah pada berbagai spekulasi politik. Beberapa analis menilai, upaya ini muncul dari pihak yang ingin melihat Prabowo keluar dari bayang-bayang Jokowi, sementara yang lain menyoroti kemungkinan adanya permainan politik di balik layar.
Bayangan Jokowi dan Harapan Publik
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai, meskipun tidak ada pihak yang secara eksplisit ingin memisahkan Prabowo dan Jokowi, percakapan di ruang publik menunjukkan adanya harapan agar Prabowo tampil lebih independen.
“Publik ingin melihat orisinalitas Prabowo sebagai presiden, bukan sekadar penerus atau bagian dari bayangan Jokowi,” ujar Adi. Ia juga mencatat bahwa kelompok kritis, termasuk pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, berharap ada jarak yang lebih jelas antara keduanya.
PDIP dan Dinamika Politik
Menariknya, PDIP kerap dikaitkan dalam isu ini. Hubungan Prabowo dan Jokowi yang masih harmonis dinilai menjadi penghalang pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Jika hubungan Prabowo dan Jokowi merenggang, itu bisa menjadi momen pertemuan antara Prabowo dan Megawati,” kata Adi.
Namun, sulit membayangkan Prabowo dan Jokowi benar-benar terpisah, terutama karena keduanya masih dalam fase “bulan madu politik”.
Perbedaan Gaya Kepemimpinan
Meskipun terlihat akrab, Prabowo dan Jokowi memiliki pendekatan yang berbeda dalam memimpin. Jokowi dikenal dengan pembangunan infrastruktur yang agresif, sementara Prabowo lebih fokus pada program populis seperti Makan Bergizi Gratis.
Namun, apakah perbedaan ini akan cukup kuat untuk memisahkan mereka? Ataukah ini hanya dinamika politik biasa yang terus bergulir?
Jokowi: Hubungan Kami Solid
Menanggapi pernyataan Prabowo, Jokowi dengan santai menegaskan, hubungan keduanya tetap solid.
“Hubungan saya dengan Pak Presiden Prabowo sudah lama terjalin, dan sampai saat ini sangat baik,” ujar Jokowi.
Apakah ini tanda bahwa upaya pemisahan hanya sekadar isu yang digoreng? Ataukah ada kekuatan politik tertentu yang memang ingin menciptakan jarak di antara mereka?
Yang jelas, Prabowo dan Jokowi masih terlihat seiring sejalan. Namun, politik selalu penuh kejutan—dan hanya waktu yang akan membuktikan ke mana arah hubungan keduanya akan bermuara. (*)