HERALD.ID, JAKARTA – Angin perubahan berembus kencang, membawa Bobby Nasution dan Ahmad Luthfi ke dalam barisan Partai Gerindra. Kini, kedua tokoh tersebut resmi menjadi bagian dari keluarga besar Gerindra, ditandai dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Sudah dapat KTA,” ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis , 13 Februari 2025. Dengan pernyataan tegas, Dasco menegaskan bahwa Bobby dan Ahmad Luthfi kini resmi menjadi kader Gerindra.
Tak hanya mereka, Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih, Andi Sumangerukka, juga dikonfirmasi telah bergabung dalam partai besutan Prabowo Subianto. Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra yang digelar di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat.
Bobby Nasution: Dari PDIP ke Gerindra, Awal Perjalanan Baru
Nama Bobby Nasution sebelumnya santer terdengar setelah ia dipecat dari PDIP pada 14 Desember 2024. Pemecatan tersebut dilakukan bersama Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka, dalam keputusan yang mengejutkan banyak pihak.
Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, kala itu membacakan tiga surat pemecatan resmi yang dikeluarkan oleh Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Pemecatan ini menandai berakhirnya hubungan politik antara keluarga Jokowi dan PDIP, sebuah peristiwa yang menciptakan gelombang besar dalam peta politik nasional.
“Terhitung setelah dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka PDI Perjuangan tidak ada hubungan, dan tidak bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang dilakukan saudara,” ujar Komarudin saat membacakan keputusan pemecatan.
Langkah Bobby Nasution bergabung dengan Gerindra semakin memperkuat spekulasi bahwa ia tengah menata ulang langkah politiknya. Sebagai mantan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi, Bobby memiliki basis dukungan yang solid, terutama di Sumatera Utara.
Gerindra: Poros Kuat Politik Baru?
Masuknya Bobby Nasution, Ahmad Luthfi, dan Andi Sumangerukka ke Gerindra bukan sekadar pergeseran politik biasa. Ini bisa menjadi strategi besar Gerindra dalam memperkuat basis politiknya di berbagai daerah menjelang Pemilu 2029.
Dengan kepemimpinan Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Presiden, Gerindra semakin mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan dominan di panggung politik nasional. Keputusan Bobby dan tokoh lainnya bergabung ke partai ini pun mengindikasikan bahwa Gerindra menjadi magnet baru bagi figur-figur potensial di kancah politik Indonesia.
Kini, babak baru telah dimulai. Bobby Nasution dan Ahmad Luthfi telah memilih jalannya. Gerindra pun semakin kokoh dengan barisan kader-kader barunya. Akankah ini menjadi awal dari transformasi besar dalam peta politik Indonesia? (*)