HERALD.ID, JAKARTA – Samsung kembali merilis flagship terbarunya, Galaxy S25 Ultra, yang membawa sejumlah pembaruan meski tak sepenuhnya revolusioner.

Dibandingkan dengan pendahulunya, ponsel ini menghadirkan peningkatan pada kenyamanan, performa, dan fitur layar yang lebih canggih.

Menariknya, peluncuran S25 Ultra bertepatan dengan absennya iPhone 16 Pro di pasar Indonesia akibat larangan penjualan yang masih berlaku hingga awal 2025.

Hal ini membuka peluang besar bagi Samsung untuk menarik pengguna baru, terutama mereka yang telah lama menunggu perangkat flagship Apple tetapi tak kunjung mendapat kepastian.

Desain Kurang Ikonik

Secara tampilan, Galaxy S25 Ultra tetap mempertahankan DNA flagship Samsung, namun dengan sedikit perubahan pada desain.

Sudut-sudut perangkat kini lebih membulat, memberikan kenyamanan lebih saat digenggam. Perangkat ini juga 10% lebih ringan dari pendahulunya, S24 Ultra, dan sedikit lebih tipis, membuatnya lebih nyaman digunakan dalam berbagai situasi.

Namun, desain ini justru menimbulkan perdebatan di kalangan pengguna lama. Beberapa orang merasa bahwa bentuknya kini lebih generik dan kurang memiliki ciri khas yang membedakannya dari ponsel lain.

Bahkan, ada yang beranggapan desain S24 Ultra lebih memiliki identitas kuat karena masih membawa warisan desain dari seri Galaxy Note.

Selain itu, ada tambahan aksen baru berupa cincin hitam di sekitar kamera belakang. Meskipun ini hanya elemen kosmetik dan tidak berdampak pada kualitas kamera, perubahan kecil ini cukup menarik perhatian pengguna yang menginginkan sedikit penyegaran dalam desain.

Layar Lebih Jernih

Samsung selalu unggul dalam teknologi layar, dan S25 Ultra tidak mengecewakan. Ponsel ini hadir dengan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,9 inci dengan refresh rate adaptif 1-120Hz.

Salah satu peningkatan menarik adalah penggunaan lapisan anti-refleksi yang membuat layar lebih nyaman digunakan di bawah sinar matahari.

Pantulan cahaya yang lebih redup serta warna yang tetap tajam di berbagai kondisi pencahayaan menjadikan layar ini salah satu yang terbaik di kelasnya.

Keunggulan ini semakin mengukuhkan Samsung sebagai pemimpin dalam teknologi tampilan smartphone.

Performa Kencang

Di sektor dapur pacu, Samsung Galaxy S25 Ultra menggunakan prosesor Snapdragon 8 Gen 4 for Galaxy, yang menawarkan peningkatan efisiensi dan performa lebih stabil dibanding generasi sebelumnya.

Salah satu keunggulan utama dari chipset ini adalah kemampuannya menjaga suhu perangkat tetap dingin.

Dengan sistem pendingin yang diperbesar hingga 40%, S25 Ultra jauh lebih adem dibandingkan S24 Ultra yang sering kali mengalami kenaikan suhu signifikan saat digunakan untuk bermain gim berat.

Hasilnya, performa gaming pun semakin optimal. Gim-gim berat bisa dimainkan pada pengaturan tertinggi dengan frame rate stabil, tanpa khawatir perangkat menjadi terlalu panas.

Ini merupakan kabar baik bagi para pengguna yang mengandalkan smartphone mereka untuk kebutuhan gaming harian.

Namun, ada satu kekurangan yang cukup disayangkan: RAM di model Ultra masih tetap 12GB, sementara banyak pesaing dari Tiongkok sudah mulai menawarkan varian dengan RAM 16GB.

Walaupun optimalisasi Samsung tergolong baik, peningkatan kapasitas RAM tentu akan semakin menarik bagi pengguna yang membutuhkan performa multitasking lebih tinggi.