S Pen Kehilangan Fitur Penting
Salah satu perubahan yang cukup mengejutkan adalah penghapusan konektivitas Bluetooth pada S Pen. Ini berarti pengguna tidak lagi bisa menggunakan stylus ini untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh, seperti untuk mengambil foto atau menggulir layar tanpa menyentuh ponsel.
Bagi sebagian pengguna, hal ini mungkin bukan masalah besar karena fungsi utama S Pen sebagai alat tulis dan navigasi tetap berjalan normal.
Namun, bagi mereka yang sudah terbiasa dengan fitur remote ini, keputusan Samsung terasa seperti sebuah langkah mundur.
Keputusan ini juga memicu spekulasi bahwa Samsung mungkin akan menghapus S Pen dari seri Ultra di masa depan, atau menjadikannya aksesori terpisah seperti yang dilakukan pada lini Galaxy Z Fold.
Jika benar demikian, maka ini akan menjadi kehilangan besar bagi para penggemar setia seri Note yang masih berharap pada keberadaan stylus bawaan di lini flagship Samsung.
Baterai Masih 5000mAh
Di saat banyak brand lain mulai beralih ke teknologi baterai silicon-carbon yang lebih efisien, Samsung masih bertahan dengan kapasitas 5000mAh untuk S25 Ultra.
Meskipun daya tahannya tetap baik, beberapa flagship dari Tiongkok seperti iQOO 13 dan Oppo Find X8 Pro sudah menawarkan kapasitas di atas 6000mAh dengan ukuran bodi yang tidak jauh berbeda.
Dalam uji coba penggunaan, baterai S25 Ultra mampu bertahan cukup lama bahkan saat digunakan untuk bermain gim dengan pengaturan maksimal.
Namun, konsumsi daya masih kalah efisien dibandingkan beberapa pesaing yang sudah menggunakan baterai berkapasitas lebih besar.
Kecepatan pengisian daya juga masih terbatas di 45W, yang membutuhkan sekitar satu jam untuk mengisi daya penuh.
Di sisi lain, beberapa kompetitor sudah menawarkan pengisian daya super cepat yang mampu mengisi hingga penuh dalam waktu setengah jam saja.
Kualitas Kamera
Samsung Galaxy S25 Ultra masih mempertahankan reputasinya sebagai salah satu ponsel dengan kamera terbaik di kelas flagship.
Sensor utama 200MP-nya mampu menghasilkan foto dengan detail luar biasa, sementara kamera ultrawide dan zoom tetap berada di level atas.
Menariknya, kali ini Samsung tampaknya mengadopsi pendekatan yang lebih natural dalam pemrosesan gambar.
Warna yang dihasilkan lebih kalem dan tidak terlalu mencolok seperti generasi sebelumnya. Hal ini sedikit mengubah karakter khas kamera Samsung yang selama ini dikenal dengan warna yang lebih vibrant dan kontras tinggi.
Sebagai perbandingan, Vivo X200 Pro yang menjadi salah satu pesaing utama justru menawarkan pendekatan sebaliknya, dengan warna yang lebih kuat dan tajam.
Pemilihan mana yang lebih baik kembali pada preferensi pengguna: apakah lebih suka hasil yang natural, atau lebih senang dengan warna yang lebih hidup dan mencolok.