Samsung Galaxy S25 Ultra mungkin bukan ponsel dengan inovasi paling besar, tetapi tetap menjadi pilihan yang solid bagi mereka yang mencari perangkat flagship dengan kualitas terjamin.

Beberapa peningkatan seperti bobot lebih ringan, layar anti-refleksi, serta performa yang lebih dingin membuatnya semakin nyaman digunakan.

Namun, keputusan Samsung untuk menghilangkan fitur Bluetooth pada S Pen dan tidak meningkatkan kapasitas baterai membuat ponsel ini masih bisa dibandingkan dengan kompetitor lain di kelasnya.

Terlepas dari itu, reputasi Samsung yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun tetap menjadi faktor kunci.

Dengan ekosistem yang luas, dukungan perangkat lunak jangka panjang, serta pengalaman pengguna yang sudah matang, Galaxy S25 Ultra tetap menjadi pilihan aman bagi mereka yang ingin membeli smartphone flagship tanpa banyak kompromi.

Di tengah absennya iPhone 16 Pro dari pasar Indonesia, momentum ini bisa menjadi keuntungan besar bagi Samsung untuk menarik lebih banyak pengguna baru.

Jika situasi ini terus berlanjut, Samsung bisa semakin mengukuhkan dominasinya di segmen flagship tanpa perlu terburu-buru menghadirkan perubahan besar. (*)