HERALD.ID, SURABAYA – Di balik kelezatan Kerupuk Finna, tersembunyi kisah panjang perjuangan seorang pria yang berangkat dari nol hingga menjadi salah satu pengusaha tersukses di Indonesia. Dialah Harry Susilo, pendiri Sekar Group, yang kini dikenal sebagai salah satu crazy rich Surabaya.
Namun, kesuksesan itu bukan hasil keberuntungan semata. Sebelum memiliki bisnis bernilai miliaran rupiah, Harry pernah hidup dalam keterbatasan, menjalani hari-hari penuh perjuangan sebagai anak sulung dari 12 bersaudara yang harus bertahan di tengah kesulitan ekonomi.
Dari Kehilangan ke Perjuangan
Sejak kecil, Harry tumbuh dalam kondisi serba pas-pasan. Tinggal di rumah kontrakan sempit, ia harus berbagi ruang dengan 11 saudaranya. Cobaan semakin berat ketika sang ayah meninggal dunia pada tahun 1996 akibat stroke.
Sebagai anak tertua, Harry terpaksa mengorbankan pendidikannya demi membantu ibunya mencari nafkah. Ketika teman sang ayah menawarkan pekerjaan sebagai pengumpul ikan untuk ekspor ke Singapura, ia tidak ragu untuk menerimanya.
Hari-hari panjang ia habiskan di pelabuhan, menyortir ikan dan udang yang layak dikirim ke luar negeri. Namun, di balik tumpukan sisa kulit ikan dan udang yang dibuang, Harry melihat peluang.
Dari Limbah Laut Menjadi Kerupuk Legendaris
Tak ingin membiarkan bahan-bahan itu terbuang sia-sia, Harry bereksperimen mengolahnya menjadi kerupuk. Setelah melalui berbagai percobaan, lahirlah Kerupuk Finna, produk yang kemudian mendunia dan menjadi ikon kuliner Indonesia.
Nama “Finna” sendiri terinspirasi dari putri kecilnya, simbol harapan dan cita-cita. Berkat kerja keras dan inovasi, bisnisnya berkembang pesat. Tak hanya kerupuk, ia mulai memproduksi sambal dan bumbu masakan instan yang semakin diminati pasar.
Kesuksesan ini membawanya ke tingkat yang lebih tinggi. PT Sekar Laut Tbk, perusahaan di balik Kerupuk Finna, kini telah menembus pasar global, mengekspor produknya ke lebih dari 36 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
Ekspansi Bisnis dan Jejak Filantropi
Tak puas hanya di industri makanan, Harry Susilo melakukan diversifikasi bisnis ke sektor properti, agrobisnis, hingga pertambangan. Langkah ini semakin memperkuat posisinya sebagai pengusaha papan atas Indonesia.
Meski kini dikenal sebagai salah satu crazy rich Surabaya, Harry tetap rendah hati dan tak melupakan pentingnya berbagi. Ia aktif dalam kegiatan sosial dan bahkan mendirikan Susilo Institute for Ethics di Boston University, Amerika Serikat, sebagai bentuk kontribusinya dalam dunia pendidikan.
Dari Kerupuk ke Kesuksesan
Kisah Harry Susilo adalah bukti bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, tetapi melalui kerja keras, inovasi, dan ketekunan. Dari seorang anak yang terpaksa putus sekolah hingga menjadi pemimpin perusahaan global, ia mengajarkan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar jika diperjuangkan dengan sepenuh hati.
Kini, setiap kali seseorang menikmati Kerupuk Finna, mereka tidak hanya mencicipi kelezatan gurihnya, tetapi juga kisah inspiratif di baliknya—sebuah cerita tentang bagaimana mimpi bisa lahir dari keterbatasan dan bertumbuh menjadi kesuksesan yang luar biasa. (*)