HERALD.ID, JAKARTA–Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan menyoroti kurangnya pemahaman orang tua terhadap media digital. Ini memicu peningkatan kasus anak menjadi korban pornografi di media sosial.

Firman menjelaskan, tidak semua orang memahami cara menggunakan teknologi digital dengan benar. “Kita menghadapi media sosial sebagai teknologi yang dianggap melekat pada budaya yang berkembang,” kata Firman saat wawancara bersama Pro3 RRI, Sabtu (15/2/2025).

Kurangnya literasi digital di kalangan orang tua menjadi salah satu faktor risiko bagi anak-anak. Tanpa pemahaman yang baik, maka pengawasan terhadap penggunaan media sosial menjadi tidak efektif.

“Banyak negara yang mampu menggunakan media digital secara produktif dan aman, berbeda dengan Indonesia. Tingkat keberadaban digital Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain,” ungkapnya dikutip dari RRI.co.id.

Di beberapa negara, media sosial kata dia justru mendorong pertumbuhan ekonomi dan kreativitas. “Kita cepat beradaptasi dengan teknologi, tetapi belum tentu memahami cara menggunakannya secara produktif dan aman,” ujarnya.

Makanya, mengatasi masalah ini perlu peran berbagai pihak dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Pemerintah, sekolah, komunitas, dan platform digital harus bekerja sama dalam memberikan panduan penggunaan media sosial yang baik.

Regulasi saja kata dia tidak cukup tanpa adanya edukasi yang memadai bagi semua kalangan, orang tua dan guru. Firman menekankan pentingnya upaya kolektif dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak. (ilo)