HERALD.ID, TANGSEL – Pagi yang seharusnya penuh riang di halaman sekolah berubah menjadi adegan mencekam. Dua pria bertubuh tegap, yang belakangan dijuluki ‘Bang Jago’, datang mengacau latihan drumband anak-anak TK di Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Tak sekadar mengganggu, mereka menghardik, meminta uang, hingga menghunuskan pisau.

Nisa (24), seorang guru TK yang berada di lokasi, masih mengingat jelas bagaimana suasana berubah mencekam. Dengan sigap, ia bersama rekan-rekannya berusaha menenangkan anak-anak yang ketakutan. Namun, salah satu pelaku berinisial S tak berhenti di situ. Setelah insiden terjadi, ia kembali ke lokasi, bukan untuk meminta maaf, melainkan mencari orang yang telah merekam aksinya.

“Dia datang lagi, masih duduk di motornya, terus nanya, ‘Woy, siapa yang videoin gue tadi? Laporin aja, gue tungguin di sini!’” cerita Nisa saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 15 Februari 2025.

Ketegangan semakin memuncak. Orang tua murid dan guru bergegas menghubungi Polsek Cisauk, melaporkan kejadian yang baru saja terjadi. Tak butuh waktu lama, petugas langsung bergerak dan memburu kedua pelaku.

Preman Ditangkap di Dua Lokasi Berbeda

Tiga jam setelah laporan diterima, dua preman yang sempat membuat geger lingkungan sekolah akhirnya diringkus. S ditangkap di rumah orang tuanya, sedangkan rekannya, N, tertangkap saat ia kembali melintas di lokasi kejadian seolah tanpa rasa bersalah.

“Ibu wali murid yang melapor ke polisi. Nggak lama setelah laporan dibuat, dua-duanya langsung ditangkap,” kata Nisa.

Aksi Brutal Terekam Kamera

Sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan dua pria mengganggu anak-anak TK saat latihan drumband viral di media sosial. Dalam video tersebut, salah satu dari mereka yang mengenakan rompi tampak berdebat dengan seorang pria. Tak lama, ia pergi, namun kembali dengan rekannya. Begitu kembali, tanpa basa-basi, keduanya langsung menganiaya seorang pria berbaju cokelat. Sementara seorang lainnya, yang mengenakan celana loreng oranye, mengeluarkan sebilah pisau, menodongkannya dengan garang.

Kini, keduanya telah diamankan. Namun, trauma yang mereka tinggalkan di benak anak-anak TK dan para saksi di lokasi tidak akan mudah dilupakan. (*)