HERALD.ID, JAKARTA — Pergerakan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir.

Pada perdagangan terakhir, saham Bank Mandiri menguat hampir 2% ke level 5.125, meskipun sebelumnya sempat berada dalam tren pelemahan.

Kenaikan ini didorong oleh aksi akumulasi saham yang dilakukan oleh dua direktur Bank Mandiri.

Selain itu, emiten juga berencana melakukan buyback saham dengan dana yang disiapkan mencapai Rp1,17 triliun, yang akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang.

Langkah ini diharapkan mampu memberikan sentimen positif dan menjaga stabilitas harga saham di tengah tekanan pasar.

Meski terdapat katalis positif dari akumulasi dan rencana buyback, pergerakan saham Mandiri masih diwarnai ketidakpastian. Tekanan jual dari investor asing dalam dua minggu terakhir menjadi faktor yang membayangi potensi kenaikan lebih lanjut. Namun, dengan dukungan dari manajemen melalui aksi korporasi ini, ada peluang bagi saham Mandiri untuk kembali menguat jika kondisi pasar membaik.

Saham BBTN, ARTO, dan BBNI

Tidak hanya Bank Mandiri, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga menunjukkan upaya pemulihan setelah mengalami pelemahan.

Namun, secara teknikal, saham ini belum membentuk pola bullish yang jelas, sehingga pergerakannya masih perlu diwaspadai oleh investor.

Sementara itu, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami rebound setelah penurunan tajam sebelumnya.

Meskipun telah bergerak menguat, saham ini masih menghadapi tantangan untuk menembus level resistance yang cukup kuat. Jika tidak berhasil menembus area ini, potensi koreksi lanjutan masih terbuka.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mencatatkan pergerakan yang menarik.

Setelah menyentuh support di kisaran 4.150-4.200, saham ini berhasil rebound dan pada akhir pekan lalu terus bergerak menuju resistance di 4.400.

Jika level ini dapat ditembus, BBNI berpeluang melanjutkan kenaikan menuju garis MA50 di sekitar 4.600.

Aksi akumulasi mulai terlihat di saham BBNI, meskipun porsi investor asing masih relatif kecil dibandingkan tekanan jual sebelumnya.

Secara teknikal, saham ini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan potensi target di 4.550 hingga 4.600 jika mampu bertahan di atas level 4.400.