HERALD.ID, BUSAN – Banyan Group memberikan klarifikasi terkait insiden kebakaran yang terjadi di lokasi konstruksi hotel di Busan, Korea Selatan. Dalam pernyataan resminya, pihak Banyan Group menegaskan, hotel yang terbakar bukan milik mereka, melainkan dimiliki dan dikembangkan oleh perusahaan independen asal Korea Selatan.
“Kami mengonfirmasi bahwa kebakaran yang terjadi pada pukul 10:50 pagi waktu setempat telah berhasil dipadamkan. Hotel tersebut bukan milik Banyan Group, melainkan dikembangkan oleh perusahaan independen. Banyan Tree Hotels & Resorts hanya ditunjuk sebagai pengelola properti setelah proses konstruksi selesai dan hotel siap untuk beroperasi,” jelas Nadia Anzani, Senior Account Manager Banyan Group dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke Herald.id.
Saat ini, hotel tersebut masih dalam tahap pembangunan dan belum diserahterimakan kepada Banyan Group. Pihaknya juga menegaskan bahwa tim manajemen pra-pembukaan hotel tidak berada di lokasi saat kejadian dan dalam kondisi aman.
Banyan Group Dukung Investigasi dan Pemulihan
Banyan Group menyatakan dukungannya terhadap pemilik hotel yang tengah bekerja sama dengan perusahaan konstruksi serta otoritas setempat untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai insiden ini. Mereka juga berkomitmen untuk memberikan dukungan sesuai kebutuhan pihak terkait.
“Kami turut prihatin atas kejadian ini dan menyampaikan simpati kepada para pekerja konstruksi yang terdampak serta keluarga mereka. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak pemilik hotel dan memberikan pembaruan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan situasi,” tambah Nadia.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, Banyan Group mempersilakan media menghubungi mereka melalui email di [email protected].
Kronologi Kebakaran: 6 Orang Meninggal, 14 Diselamatkan dari Atap Gedung
Sebelumnya, kebakaran terjadi di lokasi pembangunan hotel di kota pelabuhan Busan pada Jumat siang. Menurut laporan Yonhap, setidaknya enam orang tewas akibat kebakaran tersebut. Lebih dari 90 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian, termasuk helikopter yang digunakan untuk menyelamatkan para pekerja yang terjebak di dalam gedung.
Sebanyak 14 orang berhasil dievakuasi dari atap gedung, sementara lebih dari 100 orang lainnya telah dievakuasi dari lokasi konstruksi. Namun, jumlah pasti pekerja yang berada di dalam gedung saat kebakaran terjadi masih dalam pendataan oleh otoritas setempat.
Menurut laporan awal, kebakaran diduga bermula dari bahan insulasi yang disimpan di lantai pertama gedung. Insiden ini menambah daftar kebakaran besar yang terjadi di Busan dalam beberapa minggu terakhir. Pada 28 Januari lalu, sebuah pesawat Air Busan juga mengalami kebakaran akibat baterai portabel di kabin atas, meskipun seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.
Pihak berwenang Korea Selatan terus melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran di lokasi konstruksi hotel tersebut.(*)