HERALD.ID, GAZA–Pada hari Minggu waktu setempat, pasukan Israel menewaskan tiga polisi Palestina dan melukai seorang lainnya di sebelah timur Rafah, di Jalur Gaza selatan, sementara seorang warga lainnya meninggal karena luka sebelumnya.

Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengumumkan bahwa tiga polisi Palestina tewas dan seorang lainnya luka parah, ketika sebuah drone bersenjata Israel mengebom sebuah pertemuan warga di sebelah timur Rafah.

Kantor Berita Ma’an dikutip IMEMC melaporkan bahwa polisi yang terbunuh dikerahkan untuk mengamankan bantuan di daerah Al-Shawka di sebelah timur Rafah ketika mereka dieksekusi oleh serangan drone tersebut.

Ditambahkan bahwa warga tersebut, Imad al-Shaer, meninggal karena luka serius yang dideritanya dalam pemboman Israel dua hari lalu di sebelah timur Rafah.

Sumber-sumber lokal mengidentifikasi tiga polisi yang terbunuh sebagai Yousef al-Eid, Ibrahim al-Eid, dan Bilal al-Maghari.

Kementerian Dalam Negeri meminta masyarakat internasional untuk menekan otoritas Israel agar tidak menargetkan personel polisi, dengan mendefinisikan polisi Gaza sebagai “anggota aparat sipil yang menyediakan layanan untuk melindungi keamanan warga sipil dan mengatur urusan sehari-hari mereka.”

Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengeboman berbahaya yang dilakukan oleh pesawat nirawak pendudukan pada Minggu pagi di sebelah timur kota Rafah, yang menargetkan petugas polisi yang bertugas mengamankan masuknya bantuan, yang mengakibatkan tiga dari mereka tewas, merupakan pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata.

Jaringan Berita Quds melaporkan bahwa seorang gadis Palestina muda tertembak ketika pasukan pendudukan melepaskan tembakan dengan peluru tajam, di sebelah timur Khan Younis, di Jalur Gaza selatan.

Sumber medis menyatakan bahwa selama 24 jam terakhir, jenazah 6 warga Palestina yang tewas di Gaza telah ditemukan, sementara jenazah satu warga dan 5 lainnya yang mengalami luka-luka telah tiba di berbagai rumah sakit di Jalur Gaza.

Sejak dimulainya serangan militernya terhadap Jalur Gaza yang terkepung, pada 7 Oktober 2023, pasukan Israel telah menewaskan 48.264 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai 111.688 orang, sementara sedikitnya 14.000 korban masih tertimbun reruntuhan bangunan yang dibom.

Israel menerima kiriman besar bom MK-84 seberat 2.000 pon dari AS pada hari Minggu. Al-Araby News melaporkan bahwa setelah 10 bulan ditahan oleh mantan Presiden, Joe Biden, kiriman tersebut telah diserahkan kepada Israel.

Jaringan Berita Quds melaporkan bahwa pendudukan Israel menerima, pada hari Minggu, 1800 bom “MK-84”, yang dikirim oleh Presiden AS, Donald Trump, yang mengungkap keterlibatannya yang terus-menerus dalam genosida Israel di Jalur Gaza. (ilo)