Pasar Tertua Mutrah Souq

Kami sempat berjalan-jalan di salah satu pasar tertua di kota itu–Namanya Pasar Tradisional Mutrah Souq di pinggiran Pelabuhan. Seperti biasanya pasar tradisional pada umumnya, hiruk pikuk warga terlihat banyak sejak subuh berkumandang.

Letak Mutrah Souq ini berada di dalam kawasan kota Mutrah. Pintu masuk pasar menghadap ke Laut Oman dan Mutrah Corniche dan diakhiri dengan gerbang pintu lain di kawasan kota tua yang biasanya dikunjungi sebagian besar pengunjung yang datang.

Penulis Achi Rasid berpose dengan latar gerbang pasar tradisional Mutrah Souq–

Mutrah Souq merupakan prototipe pasar khas Timur Tengah kuno yang bercirikan jalan lorong-lorong berliku dan beratap. Bagi masyarakat Oman, istilah souq ini dimaknai sebagai “Pasar Kegelapan” karena banyaknya lorong jalan yang dibatasi oleh toko-toko dan terhalangi sinar matahari pada siang hari.

Mutrah Souq dikenal sebagai tempat dijualnya aneka kerajinan tangan seperti perak, belati Oman, kain tradisional, pakaian baru, dan sepatu. Untuk kulinernya, Mutrah Souq juga menyajikan bermacam-macam manisan Oman (halwa) yang terkenal, rempah-rempah dan anglo (wadah tempat dupa atau kemenyan dibakar).

Kami pun sempat membeli beberapa kopiah ala Oman. Harganya cukup terjangkau.

Di depan pasar, terlihat pemandangan indah pantai Oman yang merupakan laut jazirah Arab berbatasan langsung dengan Kawasan Iran.

“Lautnya bersih dan sangat indah dikelilingi bukit batu yang menyimpan sejarah,” tutur Titin, warga Indonesia yang bertahun-tahun menetap di tanah Oman. (**)