HERALD.ID, JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres ke-6 Partai Demokrat yang digelar di Jakarta pada Selasa malam. Dalam acara tersebut, Prabowo memberikan ucapan selamat kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2025-2030.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan apresiasi atas soliditas internal Partai Demokrat dan menegaskan pentingnya kerja sama antara partai-partai politik dalam membangun bangsa. Ia menekankan bahwa persaingan politik harus tetap dalam koridor demokrasi yang sehat, dengan mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Menariknya, dalam kesempatan itu, Prabowo juga sempat melempar candaan yang mengarah kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan AHY yang duduk berdampingan. Ia menyebut bahwa kedua tokoh muda ini memiliki potensi besar untuk bersaing di masa depan.
“Sekarang duduk berdampingan, nanti bisa bersaing ini dua orang,” ujar Prabowo dengan nada bercanda, yang langsung disambut tawa hadirin di dalam ruangan.
“Dulu ada Presiden SBY. Bisa saja nanti akan ada Presiden AHY,” ungkapnya.
Pernyataan Prabowo ini pun menimbulkan beragam spekulasi di kalangan pengamat politik. Sebagian melihatnya sebagai sinyal awal kemungkinan persaingan antara Gibran dan AHY dalam kontestasi politik mendatang, termasuk Pilpres 2030.
Sementara itu, baik AHY maupun Gibran menanggapi candaan tersebut dengan senyum. AHY menyampaikan terima kasih atas kehadiran Prabowo di kongres dan menegaskan komitmennya untuk terus membangun Partai Demokrat agar lebih kuat dan berkontribusi bagi bangsa.
Gibran, yang mendampingi Prabowo sebagai Wakil Presiden, juga tidak memberikan banyak komentar mengenai candaan tersebut. Namun, kehadiran keduanya dalam satu forum menunjukkan bahwa dinamika politik nasional tetap cair, dengan interaksi yang penuh keharmonisan.
Kongres ke-6 Partai Demokrat kali ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi internal partai dan memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan program-program pembangunan nasional. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politik, kader Partai Demokrat, serta perwakilan dari berbagai partai lainnya. (*)