HERALD.ID, MILAN–AC Milan menelan hattrick kekalahan di Serie A. Menjamu Lazio, mereka kalah 1-2.

Rossoneri menjadi sasaran hinaan dari penggemar mereka sendiri sepanjang pertandingan, dengan Curva Sud dibiarkan kosong selama 15 menit pertama sebagai bentuk protes.

Situasi mereka saat peluit akhir babak pertama berbunyi jauh lebih buruk, karena Mattia Zaccagni telah membawa Lazio unggul 1-0 di San Siro.

Samuel Chukwueze yang menyundul bola umpan Rafael Leao sempat menyamakan kedudukan meskipun Strahinja Pavlovic mendapat kartu merah beberapa menit sebelumnya.

Akan tetapi pada menit ke-98 Pedro mengonversi penalti yang diberikan karena pelanggaran Mike Maignan terhadap Gustav Isaksen dan tim tamu menang 2-1.

Ini adalah kekalahan ketiga berturut-turut di Serie A dan membuat tim Sergio Conceicao berada di posisi kesembilan yang memalukan, disalip hari ini oleh AS Roma di klasemen.

“Ini bukan momen yang mudah, kami tahu itu. Para pemain merasakan apa yang ada di sekitar klub. Hanya ada satu jalan ke depan, bekerja keras, memiliki kebanggaan atas warna yang kami bela dan memberikan segalanya setiap hari untuk mengubah situasi ini,” kata Pelatih Milan, Sergio Conceicao kepada DAZN.

“Saya tidak suka membicarakan nasib buruk, tetapi ada juga insiden yang terus terjadi dan berdampak negatif bagi kami, menentukan bagi lawan,” lanjutnya di Football Italia.

Milan sekali lagi berjuang untuk memulai dengan baik dan bisa saja dengan mudah tertinggal lebih dari satu gol di babak pertama, saat kedudukan masih 11 lawan 11. Apakah protes dari para ultras memperburuk situasi bagi skuad?

“Pada akhirnya, kami berbicara tentang hal yang sama. Kami hanya punya sedikit waktu untuk mempersiapkan diri, kami berbicara tentang atmosfer di sekitar kami dan ini adalah pertama kalinya saya mengalami hal ini dalam karier saya,” ujarnya.

Menurutnya, hinaan fans sangat mengganggu pemain. “Saya adalah seorang pemain, saya tahu saat seperti ini, sepatu bot Anda terasa seperti terbakar. Jika dribel atau umpan tidak berhasil, atau Anda tertinggal, itu akan lebih menyakitkan,” jelas Conceicao. (ilo)