HERALD.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penghentian sementara bantuan militer kepada Ukraina pada Senin (3/3), sebuah langkah yang meningkatkan tekanan pada Kyiv untuk segera mengadakan perundingan perdamaian dengan Rusia. Keputusan ini disampaikan oleh seorang pejabat Gedung Putih kepada kantor berita AFP.
Langkah tersebut terjadi setelah terjadinya perselisihan terbuka yang cukup mengejutkan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Trump di Gedung Putih beberapa hari sebelumnya. Trump, yang berfokus pada upaya untuk mengakhiri perang dengan cepat, menyampaikan bahwa penghapusan sementara bantuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan dapat mendukung solusi perdamaian yang diinginkan.
“Presiden telah menjelaskan bahwa fokus utama kami adalah perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga,” kata pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim.
Pejabat tersebut juga menambahkan bahwa penghentian sementara ini dilakukan untuk meninjau bantuan militer yang diberikan dan memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada penyelesaian konflik.
Sebelumnya pada hari yang sama, Trump mengisyaratkan bahwa penghentian bantuan militer tersebut belum dibahas secara rinci, namun ia tidak menutup kemungkinan untuk langkah tersebut. Trump juga memberikan peringatan keras kepada Zelenskyy, mengatakan bahwa Ukraina “tidak akan bertahan lama” tanpa kesepakatan gencatan senjata dengan Moskow.
Penangguhan ini berdampak langsung pada ratusan juta dolar bantuan militer yang sedang diproses untuk dikirimkan ke Ukraina, yang meliputi pasokan senjata dan peralatan lainnya, seperti dilaporkan oleh surat kabar The New York Times.
Sementara itu, Presiden Zelenskyy, yang berjuang untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2022, menyatakan pada Senin bahwa ia berusaha untuk mengakhiri konflik secepat mungkin. Namun, dengan langkah penghentian bantuan ini, prospek untuk mencapai kesepakatan perdamaian tampaknya semakin tertekan, dengan waktu yang semakin mendesak bagi kedua belah pihak untuk mencari jalan keluar dari perang yang telah menewaskan ribuan orang dan menghancurkan infrastruktur Ukraina.
Langkah AS ini memicu perdebatan internasional tentang dukungan yang harus diberikan kepada Ukraina dan bagaimana cara terbaik untuk mengakhiri perang yang telah mengubah peta geopolitik Eropa. Sementara itu, Zelenskyy terus berupaya mencari dukungan internasional untuk mempercepat proses perdamaian.
“Laporan ini diambil via VOA Indonesia”