HERALD.ID, BANNU–Pengebom bunuh diri yang mengendarai kendaraan berisi bahan peledak menabrak instalasi keamanan di Pakistan barat laut pada hari Selasa waktu setempat, menewaskan sedikitnya 13 warga sipil, termasuk enam anak-anak, dan lima tentara, kata polisi, layanan penyelamatan, dan militer.

Ledakan itu merobohkan atap masjid di dekatnya segera setelah penduduk berbuka puasa selama bulan suci Ramadan di pasar yang penuh dengan pembeli, kata seorang pejabat militer yang tidak mau disebutkan namanya.

“Para penyerang berusaha untuk menerobos keamanan kantonmen; namun, rencana jahat mereka dengan cepat dan tegas digagalkan oleh respons waspada dan tegas dari pasukan keamanan Pakistan,” kata kantor berita Pakistan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu dikutip dari The Telegraph Online.

Militer mengatakan lima tentara tewas. Empat pelaku bom bunuh diri termasuk di antara 16 militan yang juga tewas dalam serangan itu, tambahnya.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan serangan oleh Taliban Pakistan yang dikenal sebagai kelompok militan Islam Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) terhadap polisi dan militer di daerah dekat perbatasan Afghanistan.

Selain korban tewas, setidaknya 30 orang terluka, kata Muhammad Nauman, juru bicara rumah sakit terdekat, semuanya warga sipil yang terjebak di bawah bangunan dan tembok yang runtuh.

Jumlah anak yang tewas direvisi turun menjadi enam pada hari Rabu dari tujuh dalam daftar rumah sakit pada hari sebelumnya, Nauman menambahkan.

Layanan penyelamatan mengatakan mereka sedang mencari lebih banyak korban di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh. Gambar video dari tempat kejadian menunjukkan orang-orang memilah-milah tumpukan batu bata dan membersihkan perancah logam.

“Ambisi jahat musuh Pakistan tidak akan pernah dibiarkan berhasil,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan yang mengutuk serangan itu. (ilo)