HERALD.ID – Puasa bukan hanya memberikan manfaat bagi tubuh secara keseluruhan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan otak.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa puasa, khususnya puasa dalam waktu tertentu seperti puasa Ramadan, dapat memberikan berbagai manfaat neurologis yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak, meningkatkan konsentrasi, serta melindungi otak dari berbagai penyakit.
Ragam manfaat puasa bagi kesehatan otak
Meski merasa lapar dan haus, berpuasa justru memberi ragam manfaat untuk kesehatan otak. Berikut adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan otak Anda.
- Memperbaiki sel otak
Bukan glukosa dari makanan, tubuh menggunakan keton sebagai sumber energi selama berpuasa untuk memastikan fungsi otak dan tubuh tetap berjalan dengan baik.
Perubahan ini kemudian memicu proses yang disebut dengan autofagi. Ini merupakan proses di mana tubuh memperbaiki sel yang telah rusak, termasuk sel otak.
Tubuh menghilangkan bagian sel yang rusak dan mematikan pertumbuhan sel tersebut. Setelah puasa, sel-sel baru bertumbuh, kemudian membuat banyak protein dan membentuk sinapsis.
Adapun cara ini membuat otak Anda tetap sehat dan dapat bekerja dengan baik.
- Meningkatkan fungsi kognitif
Puasa memang memberi manfaat untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak secara menyeluruh. Salah satu di antaranya adalah fungsi kognitif otak atau kemampuan berpikir dan mengingat.
Studi pada hewan menemukan fakta bahwa puasa merangsang produksi protein dalam sel saraf yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF).
Protein ini berperan penting dalam proses belajar dan memori serta membentuk sel saraf baru di hippocampus, yaitu bagian otak yang berperan dalam pembelajaran dan memori.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat ini pada manusia.
- Lebih tahan terhadap stress
Bukan cuma fungsi kognitif, BDNF yang diproduksi tubuh saat puasa juga membuat sel saraf (neuron) di otak lebih tahan terhadap stres.
Ini karena BDNF mengaktifkan jalur sinyal saraf yang merespons stres di otak.
Sel-sel otak baru yang terbentuk pun cenderung lebih kuat, efisien, dan mampu mengatasi tekanan (stres) yang mungkin muncul sehari-hari.
Selain itu, kadar lemak yang turun saat puasa membuat sel tubuh Anda terbebas dari tekanan. Ini berarti sel-sel di tubuh, termasuk otak, Anda menjadi lebih sehat.
Bahkan, Texas Medical Center menyebut, seseorang dengan sel-sel tubuh yang terbebas dari tekanan cenderung memiliki umur yang panjang.