HERALD.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada sesi pertama perdagangan Jumat (7/3/2025), mencatat kenaikan 40,99 poin atau 0,62% ke level 6.658,8.

Kinerja positif IHSG ini tak lepas dari sentimen dalam negeri yang memperkuat optimisme pelaku pasar.

Salah satu faktor utama yang mendorong penguatan IHSG adalah laporan Bank Indonesia (BI) terkait posisi cadangan devisa Indonesia yang masih terjaga tinggi.

Meski mengalami sedikit penurunan dari US$ 156,1 miliar pada akhir Januari 2025 menjadi US$ 154,5 miliar di Februari, angka tersebut tetap memadai untuk menopang ketahanan sektor eksternal.

BI menegaskan bahwa jumlah ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor beserta pembayaran utang luar negeri pemerintah, masih jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyatakan bahwa stabilitas cadangan devisa ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham.

“Posisi cadangan devisa yang tetap tinggi mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah volatilitas pasar global,” tulis Pilarmas.

Selain faktor domestik, dinamika pasar global turut memengaruhi pergerakan IHSG. Indeks saham Asia terpantau bergerak bervariasi, terimbas ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan global.

Pilarmas menyoroti keputusan Presiden AS Donald Trump yang menunda pungutan tarif terhadap barang dari Meksiko dan Kanada, yang membuat pasar sulit menilai arah kebijakan bank sentral di masa depan.

Di sisi lain, data perdagangan China menunjukkan lonjakan surplus perdagangan menjadi US$ 170,51 miliar pada Januari-Februari 2025, melampaui ekspektasi US$ 142,4 miliar.

Namun, angka tersebut dibayangi oleh pertumbuhan ekspor yang hanya naik 2,3% serta impor yang turun 8,4%, lebih rendah dari perkiraan.

Sejumlah saham turut terdampak oleh pergerakan pasar hari ini. Saham-saham yang mencatat kenaikan tertinggi antara lain LCKM, PUPD, SONA, MREI, dan PNSE, sementara saham FORU, KONI, PGUN, ANDI, dan MDRN mengalami penurunan terbesar.

Menutup risetnya, Pilarmas merekomendasikan saham TPIA untuk perdagangan sesi II dengan rekomendasi beli (buy) pada rentang support dan resistance di level 7.050 – 7.675. (*)