Di sisi lain, The Jakmania, sebagai kelompok suporter Persija, turut menyoroti masalah ini. Ketua Umum The Jakmania, Diky Budi Ramadhan, menyebut dirinya telah berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pemain, manajer, dan manajemen klub, untuk mencari kejelasan.
“Saya meminta agar permasalahan ini segera diselesaikan agar tidak berkembang menjadi lebih besar. Pihak manajemen juga telah berjanji untuk segera mencari solusi,” ujar Diky.
Ia juga menyoroti bahwa kondisi finansial Persija musim ini memang tidak terlalu stabil. Minimnya jumlah pertandingan yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS) serta keterbatasan pemasukan dari tiket, merchandise, dan sponsor disebut sebagai faktor yang berkontribusi pada kondisi keuangan klub.
Meski begitu, Diky mengajak seluruh elemen yang terlibat, baik suporter, manajemen, maupun pihak terkait lainnya, untuk bersinergi dalam mendukung Persija melewati situasi sulit ini.
“Kami juga memastikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta bisa memberikan bantuan dalam bentuk yang memungkinkan, sebagaimana yang pernah terjadi saat Persija meraih gelar juara pada 2001 dan 2018,” pungkasnya. (*)