HERALD.ID, JAKARTA — Pasar saham Indonesia kembali mengalami tekanan pada perdagangan Kamis (13/3), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG mengalami pelemahan sebesar 17,62 poin atau turun 0,26 persen ke level 6.647,41.
Kondisi pasar yang melemah ini tercermin dari 322 saham yang anjlok, sementara hanya 287 saham yang mampu mencatatkan kenaikan, dan 189 saham lainnya stagnan.
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau cukup ramai, dengan frekuensi transaksi mencapai 1,1 juta kali dan total volume perdagangan sebesar 15,59 miliar saham, senilai Rp 8,68 triliun.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah justru menunjukkan penguatan terhadap Dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terapresiasi 24 poin atau 0,15 persen, sehingga bertengger di level Rp 16.428 per Dolar AS.
Sejumlah saham mengalami tekanan signifikan dalam perdagangan hari ini. Berikut daftar saham yang mencatatkan penurunan terbesar:
- Sanurhasta Mitra (MINA) anjlok 40 poin atau 20,94 persen ke level 151.
- Bank Permata (BNLI) turun 260 poin atau 10,16 persen ke posisi 2.300.
- AKR Corporindo (AKRA) merosot 130 poin atau 9,96 persen ke harga 1.175.
- Green Power Group (LABA) melemah 16 poin atau 8,99 persen ke level 162.
- Jantra Grupo Indonesia (KAQI) turun 6 poin atau 8 persen ke harga 69.
Sementara itu, pasar saham di kawasan Asia turut mengalami pelemahan. Berikut perkembangan indeks utama di beberapa negara:
- Indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis 29,10 poin (0,08 persen) ke 36.790.
- Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 137,66 poin (0,58 persen) ke 23.462.
- Indeks SSE Composite China melemah 13,18 poin (0,39 persen) ke 3.358.
- Indeks Straits Times Singapura justru mengalami kenaikan tipis 5,37 poin (0,14 persen) ke 3.838.
Dengan volatilitas yang masih tinggi di pasar saham global, para investor diharapkan tetap mencermati pergerakan pasar serta faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa hari ke depan. (*)