HERALD.ID – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap rencana strategis yang dijalankan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), bagian dari holding MIND ID. Dukungan ini bertujuan agar Inalum dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Anggota Komisi VI DPR, Rivqy Abdul Halim, menyatakan bahwa Inalum memiliki roadmap pengembangan bisnis yang jelas dan matang. Pencapaian kinerja perusahaan sepanjang tahun 2024 membuktikan bahwa perencanaan yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal.
“Kami mengapresiasi Inalum, yang memiliki roadmap dan timeline yang jelas. Dikelola oleh pemimpin muda yang penuh visi, kami berharap Inalum bisa menjadi contoh bagi perusahaan lainnya dan mampu mencapai program-program yang telah ditetapkan,” ujar Rivqy dalam keterangan resmi yang diterima Herald.id pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Anggota Komisi VI DPR lainnya, Abdul Hakim Bafagih, juga memberikan pujian terhadap pencapaian kinerja keuangan Inalum yang sesuai dengan rencana. Ia menyarankan agar Inalum melantai di pasar modal untuk memperkuat ekspansi operasional perusahaan.
“Semoga Inalum bisa menjadi contoh bagi anggota holding lainnya, meskipun kecil namun sehat dan lancar dalam rencana IPO pada 2026. Kami berharap dapat dijelaskan program jangka panjang perusahaan agar dana yang dihimpun dari pasar modal dapat digunakan secara optimal,” ungkap Abdul.
Pencapaian Kinerja 2024: Laba Tumbuh Pesat
Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, memaparkan pencapaian luar biasa yang diraih perusahaan pada 2024. Produksi aluminium tercatat sebesar 274.230 ton, meningkat 27,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan juga naik 25,6 persen menjadi 276.381 ton.
Pendapatan Inalum pada tahun 2024 mencapai 715,99 juta dolar Amerika Serikat (AS), naik 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, EBITDA perusahaan tercatat mencapai 183,9 juta dolar AS, tumbuh 213 persen, dan laba bersih meningkat hampir 100 persen menjadi 173,29 juta dolar AS.
Ilhamsyah menambahkan, di masa depan Inalum berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan aluminium domestik yang diperkirakan mencapai 1,2 juta ton per tahun. Salah satu fokus utama perusahaan adalah meningkatkan kapasitas smelter grade alumina refinery (SGAR) dari 1 juta ton menjadi 2 juta ton, serta menambah kapasitas produksi aluminium sebesar 600.000 ton.
Target Pendapatan Empat Kali Lipat
“Inalum menargetkan peningkatan signifikan, dari revenue sekitar Rp 10 triliun per tahun menjadi Rp 44,9 triliun, yang berarti kenaikan hingga empat kali lipat. Kami optimistis bisa mencapainya melalui peningkatan kapasitas dan ekspansi produksi,” kata Ilhamsyah.
Mendorong Hilirisasi dan Penghematan Devisa Negara
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menegaskan bahwa Inalum didorong untuk menjadi motor penggerak dalam integrasi hilirisasi bauksit, dari hulu hingga hilir. Langkah ini akan memperkuat kapasitas produksi aluminium domestik, sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan baku.
“Dengan penguatan kapasitas produksi ini, Indonesia dapat memperoleh pasokan aluminium dari mineral dalam negeri. Ini juga akan membantu menghemat devisa negara. Kami percaya bahwa Inalum memiliki potensi besar untuk menyelesaikan berbagai inisiatif strategisnya,” tutur Dilo. (*)