HERALD.ID, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan signifikan dalam perdagangan saham pada periode 10—14 Maret 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 1,81%, berakhir di level 6.515,631, setelah sebelumnya tercatat 6.636,000 pada pekan lalu.

Penurunan ini turut berdampak pada kapitalisasi pasar yang ikut ambles sebesar 1,87%, dari Rp11.450 triliun menjadi Rp11.235 triliun.

Menurut P.H. Sekretaris Perusahaan BEI, Eko Susanto, penurunan IHSG dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk penurunan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 1,48%.

Dari pekan sebelumnya yang tercatat 1,10 juta transaksi, volume transaksi harian kini turun menjadi 1,09 juta transaksi.

Salah satu faktor yang turut mempengaruhi kondisi ini adalah tekanan jual yang terjadi di pasar saham, tercermin pada penurunan rata-rata volume transaksi harian yang anjlok 12,94%, dari 19,88 miliar lembar saham menjadi 17,31 miliar lembar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami koreksi yang cukup signifikan, terjun 28,43%, dari Rp13,14 triliun menjadi Rp9,40 triliun.

Di sisi lain, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp1,77 triliun pada perdagangan Jumat 14 Maret 2025.

Secara kumulatif, sepanjang tahun 2025, investor asing telah mencatatkan nilai net sell sebesar Rp26,04 triliun, yang semakin menambah tekanan di pasar.

Di tengah penurunan ini, BEI juga menyambut dua perusahaan yang resmi mencatatkan saham perdananya di bursa pada pekan ini. PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) yang bergerak di industri jasa pertambangan, khususnya kontrak jasa pertambangan nikel, mencatatkan saham di papan utama dengan nilai dana yang dihimpun mencapai Rp132,34 miliar. MINE menjadi perusahaan tercatat ke-9 di BEI pada tahun 2025.

Selain itu, PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) yang bergerak di bidang perawatan, perbaikan, dan perdagangan suku cadang serta aksesori kendaraan, juga resmi tercatat di papan pengembangan BEI. KAQI menjadi perusahaan tercatat ke-10 di BEI pada tahun 2025 dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp53,1 miliar.

Penurunan IHSG dan kapitalisasi pasar ini menunjukkan adanya tantangan yang cukup besar di pasar saham Indonesia pada minggu ini. Namun, kehadiran dua perusahaan baru di BEI memberikan harapan untuk perbaikan pasar di masa depan. (*)