HERALD.ID – Sebuah tautan yang diklaim sebagai formulir pendaftaran haji gratis tahun keberangkatan 2025 dari Kementerian Agama (Kemenag) tengah beredar luas di Facebook dan Instagram. Unggahan tersebut memuat foto Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar beserta logo resmi Kemenag, seolah-olah memberikan kesan kredibilitas.
Dalam narasi yang menyertai tautan itu, disebutkan bahwa kuota haji gratis dibuka untuk 100 orang dengan persyaratan usia 25 hingga 65 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta tidak sedang mengandung bagi peserta perempuan. Tautan yang beredar mengarah ke laman mencurigakan dengan alamat https://register2025.info/gratishaji/. Beberapa akun lain juga menyebarluaskan tautan serupa dengan narasi yang hampir identik.
Salah satu akun Instagram, lowongan_pekerjaan09, turut menyebarkan informasi ini dengan tulisan:
“Pendaftaran Haji Gratis Khusus 100 Orang Yang Beruntung. Tahun Keberangkatan 2025. Pendaftaran Gratis Dan Biaya Keberangkatan Ditanggung Pemerintah. Minimal 100 Orang Umur 25 Tahun sampai 60 Tahun, Syarat Sehat Jasmani Dan Rohani, Tidak Mengandung/Hamil. Pendaftaran Ini Secara Gratis Tidak Dipungut Biaya Apapun. Pengundian Akan Disiarkan Langsung Di TV Indonesia. Klik link yang tersedia di bio kami.”
Namun, hasil verifikasi menunjukkan, informasi tersebut adalah hoaks. Saat tautan tersebut diakses, pengguna diminta untuk mengisi data pribadi, termasuk nama lengkap dan nomor Telegram, yang dapat dimanfaatkan untuk tindakan kejahatan siber.
Kemenag sendiri melalui akun Instagram resmi @Informasihaji telah mengonfirmasi bahwa narasi tersebut tidak benar. Kemenag menegaskan tidak pernah membuka program pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap informasi menyesatkan semacam ini dan hanya mengakses informasi resmi terkait haji melalui saluran publikasi Kemenag.
Lebih jauh, unggahan di akun resmi Kemenag juga mengungkapkan sejumlah hoaks lain terkait penyelenggaraan haji, seperti tautan palsu pendaftaran petugas haji dan umrah, undangan umrah gratis, serta penipuan yang menawarkan percepatan keberangkatan jemaah.
Modus Penipuan Lewat Telegram
Penyebaran tautan pendaftaran palsu ini menunjukkan adanya indikasi upaya penipuan dengan memanfaatkan platform komunikasi seperti Telegram. Menurut laporan NordVPN, Telegram kerap digunakan oleh pelaku phising atau pencurian data, di mana korban diarahkan untuk mengklik tautan berbahaya atau mengisi formulir dengan informasi pribadi.
Meskipun Telegram sendiri merupakan aplikasi yang aman, pengguna tetap harus waspada terhadap modus penipuan yang menyamar sebagai lembaga resmi. Pelaku kerap memanfaatkan berbagai trik, seperti menawarkan hadiah, lowongan pekerjaan palsu, atau meniru identitas institusi kredibel untuk menjerat korban.
Salah satu langkah pencegahan utama adalah tidak sembarangan membagikan data pribadi serta selalu memverifikasi informasi dari sumber resmi sebelum mempercayainya.
Verifikasi Herald menyimpulkan, klaim mengenai tautan pendaftaran haji gratis tahun 2025 adalah tidak benar. Tautan tersebut merupakan bagian dari modus penipuan yang menggunakan informasi palsu untuk menjebak korban. Kementerian Agama telah menegaskan bahwa tidak ada program pendaftaran haji gratis seperti yang disebutkan dalam unggahan tersebut. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan hanya mengakses informasi dari sumber terpercaya. (*)