HERALD.ID, GAZA–Gencatan senjata Gaza tampaknya sudah berakhir. Israel melancarkan serangkaian serangan besar-besaran di Gaza pada Selasa pagi, menewaskan puluhan warga Palestina.
Pasukan Israel mengatakan telah menargetkan lokasi-lokasi di Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah, yang menandai operasi militer paling signifikan di Gaza sejak gencatan senjata yang rapuh dimulai pada 19 Januari.
Layanan Darurat Sipil Palestina mengonfirmasi bahwa Israel melakukan serangan udara terpisah di Jalur Gaza. Petugas medis dan saksi mata setempat melaporkan bahwa lebih dari 50 warga Palestina telah tewas, termasuk wanita dan anak-anak dalam eskalasi signifikan perangnya di daerah kantong itu.
Militer Israel mengatakan pihaknya siap untuk melanjutkan serangan terhadap komandan Hamas dan infrastruktur di Gaza selama diperlukan dan akan memperluas kampanye di luar serangan udara.
Sebagai tanggapan, Hamas mengatakan Israel memutuskan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa dikutip dari The New Arab. Kelompok Palestina itu telah berminggu-minggu menuduh Israel tidak tertarik pada gencatan senjata.
Gelombang kekerasan ini terjadi setelah situasi kemanusiaan yang sudah sulit di Gaza, yang telah diperburuk oleh blokade Israel dan penolakannya untuk mencabut pembatasan pasokan bantuan vital. (ilo)