HERALD.ID, JAKARTA — IHSG mengalami tekanan yang cukup dalam dalam beberapa waktu terakhir. Namun, di tengah kondisi pasar yang lesu, investor besar dunia justru mengambil langkah agresif dengan mengakumulasi saham-saham di sektor tertentu.
Fenomena ini mengundang perhatian pelaku pasar, mengingat langkah akumulasi sering kali menjadi sinyal kuat terhadap potensi kenaikan harga saham di masa mendatang.
Salah satu sektor yang menjadi incaran investor global adalah sektor pertambangan, khususnya saham emas. Berdasarkan data terbaru, investor institusional seperti BlackRock, American Century, dan WisdomTree tercatat melakukan pembelian besar-besaran pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR) saat IHSG mengalami koreksi tajam. Langkah ini menunjukkan adanya optimisme terhadap prospek jangka panjang sektor komoditas, terutama emas, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Saham ANTM
Saham ANTM menjadi salah satu yang paling menarik perhatian dengan adanya aksi beli dari BlackRock yang menambah kepemilikan hingga lebih dari 700.000 lembar saham.
Secara teknikal, ANTM masih menunjukkan kekuatan, meskipun sempat mengalami koreksi. Saat ini, saham tersebut mencoba menembus zona resistensi di kisaran 1.650–1.700.
Jika berhasil menembus level tersebut, ada potensi kenaikan lebih lanjut hingga ke 1.800 dalam jangka menengah.
Bagi investor yang sudah mengoleksi saham ini di harga bawah sekitar 1.400, posisi saat ini masih layak dihold dengan target kenaikan yang lebih tinggi.
Namun, bagi yang ingin masuk, disarankan untuk menunggu konfirmasi pergerakan di atas level 1.650 sebagai indikasi kelanjutan tren naik.
Saham United Tractors (UNTR)
Berbeda dengan ANTM, saham UNTR masih berada dalam tren yang lebih lemah. Investor institusional seperti BlackRock memang melakukan akumulasi dalam beberapa waktu terakhir, namun tekanan jual dari investor lain masih cukup besar.
Secara teknikal, UNTR gagal menembus level MA50 di 25.000 dan kembali melemah hingga mendekati support di 22.300. Jika level ini tertembus, kemungkinan saham ini akan kembali menguji level psikologis 22.000.
Bagi investor yang ingin melakukan spekulatif buy, lebih baik menunggu saham ini bertahan di 22.000 sebelum masuk. Target jangka pendek ada di kisaran 22.800 hingga 23.500, namun jika gagal menembus level ini, saham berpotensi kembali sideways atau bahkan turun lebih dalam.