HERALD.ID, JAKARTA — Pasar saham kembali menunjukkan pergerakan positif setelah mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan menguat lebih dari 1 persen ke level 6.381 pada perdagangan terbaru.
Di tengah tren ini, beberapa saham mencatatkan penguatan signifikan, didorong oleh aksi akumulasi yang dilakukan oleh para pengendali pasar.
Salah satu saham yang mencuri perhatian adalah Brand (BRAND), yang berhasil bangkit dari tren turun setelah bertahan di level support psikologis 5.000. Pada perdagangan terakhir, saham ini mengalami lonjakan lebih dari 5 persen ke harga 5.600.
Namun, para analis memperingatkan bahwa level 6.000 kini menjadi resistance kuat yang harus ditembus untuk memastikan tren kenaikan berlanjut.
Pergerakan saham BRAND semakin menarik setelah adanya aksi akumulasi yang dilakukan oleh sejumlah investor besar.
Berdasarkan data terbaru, beberapa institusi keuangan global seperti State Street Corp, Dimensional Fund Advisors, dan Overseas Chinese Banking Corporation terpantau mulai memperbesar kepemilikan mereka.
Langkah ini mengikuti jejak pengendali utama saham BRAND, yang sebelumnya telah menambah kepemilikan dengan membeli 1,77 juta lembar saham di harga sekitar 4.987 pada 18 Maret lalu.
Selain BRAND, saham CAN juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan lebih dari 3 persen ke level 6.725.
Saham ini berusaha menembus zona 6.800 hingga 7.000, yang jika berhasil dapat menjadi sinyal penguatan lebih lanjut. Namun, jika gagal, saham ini berisiko kembali ke level 6.500 hingga 6.000.
Sementara itu, PTRO mencatatkan rebound dari garis MA 150 dan saat ini berada di level resistance 2.700. Secara teknikal, saham ini masih lebih stabil dibandingkan BRAND dan CAN, tetapi tetap harus diwaspadai karena adanya indikasi distribusi oleh investor asing.
Di sisi lain, BRPT masih bergerak dalam tren turun meskipun sempat mengalami kenaikan. Resistance di level 700 menjadi tantangan besar bagi saham ini, sementara aksi jual oleh investor asing masih terus berlanjut.
Jika dalam waktu dekat saham ini gagal menembus level tersebut, ada potensi untuk kembali melemah ke area 640 hingga 600.
Dengan kondisi pasar yang masih berfluktuasi, investor diimbau untuk mencermati pergerakan harga serta level resistance dan support yang ada.
Aksi akumulasi oleh investor besar bisa menjadi sinyal positif, tetapi tetap dibutuhkan kehati-hatian dalam mengambil keputusan investasi. (*)