HERALD.ID – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya merilis ribuan halaman dokumen terkait pembunuhan Presiden ke-35 AS, John F. Kennedy (JFK), yang terjadi di Dallas, Texas, pada November 1963.
“Jadi, orang-orang telah menunggu selama puluhan tahun untuk ini,” ujar Trump kepada wartawan saat mengunjungi Kennedy Center, Senin, 17 Maret 2025, dikutip dari The Guardian.
Trump menjelaskan timnya, yang dipimpin oleh Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, telah bekerja keras untuk menyiapkan dokumen tersebut dan berjanji bahwa semuanya akan dirilis sepenuhnya pada keesokan harinya.
Isi Dokumen yang Dirilis
Dokumen yang dirilis dalam format digital itu mencakup berbagai memo dan catatan wawancara penting. Salah satunya adalah catatan rahasia wawancara tahun 1964 oleh seorang peneliti Komisi Warren dengan Lee Wigren, seorang karyawan CIA. Wawancara ini menyoroti ketidakkonsistenan informasi yang diberikan oleh CIA dan Departemen Luar Negeri terkait hubungan pernikahan antara wanita Soviet dan pria Amerika.
Selain itu, dokumen tersebut juga merinci berbagai teori konspirasi yang menyebut bahwa Lee Harvey Oswald, pria yang menembak JFK dari jendela gudang penyimpanan buku sekolah di Dealey Plaza, Dallas, sebenarnya telah kembali dari Uni Soviet pada tahun 1962 dengan tujuan membunuh sang presiden.
Lebih jauh, dokumen Departemen Pertahanan tahun 1963 menyoroti ketegangan Perang Dingin, khususnya keterlibatan AS di Amerika Latin. Berkas ini mengungkap upaya AS menggagalkan dukungan pemimpin Kuba, Fidel Castro, terhadap kelompok komunis di berbagai negara. Namun, dokumen itu juga menegaskan bahwa Castro tidak akan mengambil risiko memprovokasi perang terbuka dengan AS.
Teori Konspirasi dan Misteri yang Tak Kunjung Usai
Sejak kematian JFK pada 22 November 1963, berbagai teori konspirasi terus berkembang. Oswald sendiri tewas dua hari setelah penembakan dalam sebuah insiden dramatis saat ia ditembak mati oleh Jack Ruby, pemilik klub malam di Dallas.
Pengungkapan dokumen ini kembali memicu perdebatan publik, meski para ahli skeptis bahwa temuan baru ini akan mengubah fakta-fakta utama dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, pemerintahan Trump juga telah merilis beberapa dokumen JFK pada tahun 2017. Salah satu dokumen yang dirilis saat itu adalah memo CIA tahun 1975 yang menyatakan bahwa pencarian menyeluruh terhadap catatan menunjukkan bahwa Oswald sama sekali tidak memiliki hubungan dengan badan intelijen tersebut.
Pengungkapan terbaru ini juga datang beberapa pekan setelah meninggalnya Clint Hill pada usia 93 tahun. Hill adalah agen Dinas Rahasia yang terkenal karena aksi heroiknya melompat ke mobil Kennedy dalam upaya melindunginya setelah tembakan mematikan dilepaskan. Aksi tersebut terekam dalam film oleh Abraham Zapruder dan menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam tragedi pembunuhan JFK.
Dengan rilis ribuan halaman dokumen ini, apakah misteri kematian JFK akhirnya bisa terungkap? Ataukah, justru semakin memperkuat spekulasi yang telah berkembang selama lebih dari enam dekade? (*)