HERALD.ID, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, mengalami tekanan signifikan. Setelah sempat dibuka di level 6.418,39, IHSG justru melemah hingga 2,14 persen dan ditutup di posisi 6.245,14.
Berdasarkan data RTI Business, volume perdagangan hari ini mencapai 8,33 miliar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 607 ribu kali. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp8,71 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 503 mengalami koreksi, sementara hanya 110 saham yang menguat, dan 166 saham stagnan.
Pelemahan IHSG turut menyeret seluruh sektor ke zona merah. Sektor siklikal memimpin penurunan dengan koreksi 3,02 persen, diikuti sektor bahan baku yang turun 2,87 persen dan sektor non-siklikal yang melemah 2,41 persen. Sektor properti dan keuangan masing-masing merosot 2,36 persen dan 2,27 persen.
Sementara itu, sektor teknologi menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau dengan kenaikan 0,96 persen. Kenaikan ini didorong oleh saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), yang naik 2,32 persen.
Tekanan jual tak hanya terjadi di pasar domestik, tetapi juga di bursa Asia. Hang Seng Index Hong Kong turun 1,98 persen, Shanghai Composite Index melemah 1,03 persen, dan Nikkei 225 Index Tokyo terkoreksi 0,09 persen.
Sentimen negatif global dan tekanan dari sektor keuangan menjadi faktor utama yang mendorong pelemahan pasar pada sesi pertama hari ini. (*)