HERALD.ID – Bulan suci Ramadan adalah anugerah bagi umat Islam, sebuah kesempatan langka untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam ceramahnya, KH Nasaruddin Umar menegaskan, ibadah bukan sekadar kewajiban, tetapi jalan menuju cinta kepada Sang Pencipta.

Sebagai manusia, kita diperintahkan untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al Baqarah ayat 21:

يَــآيُـهَا النَاسُ اُعْبُدُوهَا رَبَّكُـمْ الَّذِى خَلَقَـكُـمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُـمْ لَعَلَّكُـمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”

Dalam detik Kultum, KH Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa Ramadan adalah waktu yang paling baik untuk mensucikan dan membersihkan diri. Momentum ini seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah hingga mencapai derajat ahlul ibadah.

Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara ahlul tha’ah dan ahlul ibadah. Ahlul tha’ah adalah mereka yang masih merasa terbebani dalam menjalankan ibadah. Sedangkan ahlul ibadah menjalankan ibadah dengan penuh cinta dan kerinduan kepada Allah SWT.

“Ibadah yang dilakukan dengan cinta tidak akan terasa sebagai beban,” ujarnya.

Cinta dalam ibadah menjadi tolok ukur kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Bagi mereka yang telah mencapai tingkat ahlul ibadah, puasa, shalat malam, tilawah Al-Qur’an, dan berbagai amal kebaikan lainnya bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan yang memberikan kebahagiaan batin.

Sebagaimana Ramadan membawa berkah dan rahmat, hendaknya setiap muslim berusaha menjadikannya sebagai momentum perubahan. Menjalankan ibadah dengan cinta, menghayati setiap rukuk dan sujud, serta menjadikan taqwa sebagai tujuan utama. Sebab, hanya dengan hati yang bersih dan penuh kecintaan, ibadah akan menjadi ringan dan mendatangkan keberkahan.

Sebagaimana KH Nasaruddin Umar mengingatkan, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk meraih kesempurnaan ibadah. Bukan karena paksaan, melainkan karena cinta kepada Allah SWT. (*)