HERALD.ID, JAKARTA – Dalam era transformasi digital yang terus berkembang, fintech Peer-to-Peer (P2P) lending atau kini dikenal sebagai Pinjaman Daring (Pindar) memiliki peran krusial dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
Seiring dengan pertumbuhan industri ini, tantangan terkait persepsi publik, keamanan data, dan literasi keuangan menjadi perhatian utama bagi para pemangku kepentingan.
Menyambut ulang tahun ke-7, PT Kredit Utama Fintech Indonesia (RupiahCepat) menggelar acara Pre-Event RC 7th Anniversary: Navigating the Future of Digital Finance Beyond Lending.
Acara ini menghadirkan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), serta para pemangku kepentingan lainnya. Kamis, 20 Marer 2025.
Direktur RupiahCepat, Anna Maria Chosani, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong inovasi keuangan digital yang inklusif, bertanggung jawab, dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Selama tujuh tahun terakhir, RupiahCepat telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar platform pinjaman daring. Kami terus berinovasi untuk menghadirkan layanan keuangan digital yang tidak hanya aman dan transparan, tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan,” ujar Anna.
Tahun lalu, RupiahCepat mengadakan RC Greenovation Day, sebuah inisiatif yang berfokus pada pemberdayaan UMKM berbasis lingkungan.