HERALD.ID, YOGYAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri menyebut Kemendag menyebut kegiatan operasi pasar sudah terlaksana di 4.107 titik se-Indonesia, mulai 20 Maret 2025.  

Hal itu diungkap Dyah Roro dalam kunjungannya ke Kota Yogyakarta pada Jumat, 21 Maret 2025. Dyah disambut hangat oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar, Bulog, dan jajaran Pemkot Yogyakarta lainnya.

Kemendag mengadakan operasi pasar dengan menggandeng PT Pos Indonesia sebagai mitra serta berkoordinasi kementerian terkait, seperti Kementerian BUMN untuk terus memantau ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok di masyarakat selama Ramadan hingga Idul Fitri nanti. 

“Kami dari Kemendag aktif di masa Ramadan ini hingga menjelang Idul Fitri untuk memantau harga bahan pokok. Kali ini kami telah memantau harga di Pasar Prawirotaman,” kata Dyah Roro usai peninjauan.

Dari pemantauan tersebut, pihaknya memantau sejumlah bahan pokok pangan mulai dari daging ayam, beras, dan minyakita.

“Hasilnya masih sesuai HET dan sesuai harga acuan baik itu daging ayam. Tadi kita juga mengecek dua paket minyak kita dan takarannya sesuai. Ada sedikit toleransi toleransinya buat minyakita itu 15 ml dan Alhamdulillah semuanya sesuai,” ungkapnya.

Berkaitan dengan harga bahan pangan pokok yang dikhawatirkan tiba-tiba naik drastis, ia berupaya akan memantau terus dengan membagi tugas bersama Mendag (Menteri Perdagangan) di berbagai wilayah untuk memastikan bahwa harga itu stabil.

“Kalaupun ada lonjakan harga lalu kemudian dari segi suplainya tidak mencukupi, kita tentu mempunyai pemantauan di Jakarta yang di mana kita bisa melihat di seluruh Indonesia di setiap wilayah itu supplainya seperti apa, jika butuh maka kita tekankan untuk kemudian nanti kita akan berkoordinasi juga dengan produsennya,” ujarnya.

Namun, menurut Dyah bahwa fluktuasi harga yang masih terjadi pada bahan kebutuhan pokok (bapok) utamanya dipengaruhi oleh faktor cuaca.

“Ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan seperti cuaca, yang mana biasanya mengakibatkan stok cabai semakin menurun akibatnya harga semakin meningkat. Tentunya hal ini diluar dari kendali kita juga. Fluktuatif harga karen cuaca ini sangat signifikan ya,” ucapnya.

Dengan demikian, Kemendag kembali menegaskan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan pelaporan juga dilakukan setiap hari, sehingga jika diketahui terjadi kelangkaan di suatu daerah akan segera dikomunikasikan dan dicarikan solusi. 

“(Sekali lagi) kita akan selalu melakukan pemantauan ya. Tapi hasil dari pemantauan kami khususnya untuk wilayah ini semua masih relatif stabil,” jelasnya.

Selain itu, ia mengapresiasi terhadap bangunan yang dimiliki Pasar Prawirotaman. Ia menilai, pasar ini memiliki kriteria pasar yang SNI (Standar Nasional Indonesia).

“Harapannya semoga kondisi stabil stoknya terus ada dan masyarakat bisa berbelanja di pasar yang ternyata sangat luar biasa ini. Pasar ini menjadi pasar yang standar yang SNI,” tuturnya.