HERALD.ID – Saat kaki para pemain Timnas Bahrain menjejak bandara Soekarno-Hatta, mereka disambut dengan pemandangan yang jauh dari ekspektasi. Sebelum tiba, sebagian dari mereka membayangkan Indonesia sebagai negara berkembang dengan infrastruktur tertinggal. Namun, begitu melihat sendiri megahnya ibu kota, prasangka itu runtuh seketika.
“Kami benar-benar terkejut. Kota ini modern, infrastrukturnya luar biasa, dan yang paling berkesan adalah keramahan orang-orangnya. Ini pengalaman yang sangat berbeda dari yang kami bayangkan sebelumnya,” ujar salah satu pemain Bahrain.
Bukan hanya sambutan hangat yang mereka terima, tetapi juga pengawalan ketat selama berada di Indonesia. Akomodasi, transportasi, hingga fasilitas latihan disiapkan dengan standar profesional. Para pemain bahkan berkesempatan mengunjungi beberapa ikon bersejarah Jakarta, termasuk Masjid Istiqlal yang megah dan Gereja Katedral yang berdiri kokoh di seberangnya. “Indonesia benar-benar negara yang luar biasa dalam menjaga keberagaman,” ungkap salah satu pemain.
Namun, di balik kesan mendalam itu, tantangan besar menanti. Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bukan hanya lapangan hijau biasa—ini adalah lautan merah-putih yang bergemuruh tanpa henti. Dukungan puluhan ribu suporter bisa menjadi momok bagi tim tamu, termasuk Bahrain yang harus beradaptasi dengan atmosfer panas dan tekanan mental dari tribun yang penuh gairah.
Timnas Indonesia sendiri datang dengan tekad bangkit setelah kekalahan pahit 1-5 dari Australia. Laga ini bukan sekadar pertandingan, melainkan pertarungan harga diri dan peluang menuju Piala Dunia 2026. Patrick Kluivert dan stafnya menghadapi tekanan besar untuk membuktikan bahwa Garuda masih layak terbang tinggi.
Bahrain bukan lawan yang bisa diremehkan. Mereka baru saja menjuarai Piala Teluk Arab 2025 dan menunjukkan performa impresif di kualifikasi ini. Bahkan, bintang Jepang, Takefusa Kubo, memperingatkan Indonesia soal potensi bahaya yang mereka bawa. “Mereka terorganisir dan memiliki pemain bagus yang bisa bertahan hingga garis depan,” ujar Kubo kepada media Jepang.
Kini, segalanya akan ditentukan di GBK pada 25 Maret 2025. Dengan tekad, strategi matang, dan dukungan penuh dari tribun, Garuda punya kesempatan untuk menciptakan malam penuh euforia. Pertanyaannya, mampukah Indonesia menaklukkan Bahrain dan menjaga asa menuju Piala Dunia? Semua akan terjawab di atas lapangan. (*)