HERALD.ID – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pergerakan pemudik Lebaran 2025 sudah mulai terlihat di jalan tol, dengan kenaikan signifikan mulai terjadi pada Sabtu, 22 Maret 2025.
“Hasil pantauan di lapangan, saya melihat sudah ada kenaikan pergerakan pemudik di jalan tol,” ujar Menhub dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu, 23 Maret 2025.
Menhub bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho memantau sejumlah titik pergerakan pemudik di jalur tol pada malam tersebut. Titik pantau yang dimaksud antara lain adalah Command Center Korlantas di KM 29 Cikarang, serta Pos Terpadu Operasi Ketupat Lodaya Polri di Rest Area KM 57 untuk lintas Tol Jakarta-Cikampek, dan Pos Terpadu Operasi Ketupat di Rest Area KM 43 Cikupa lintas Tol Jakarta-Merak.
“Dari pantauan di titik-titik ini, kami melihat mulai ada peningkatan pergerakan masyarakat, yang semakin terasa jelang pemberlakuan kebijakan bekerja dari mana saja (WFA) mulai 24 Maret,” jelas Menhub.
Pergerakan pemudik di jalan tol tampak meningkat seiring dengan kebijakan WFA yang mulai diberlakukan pada 24 Maret 2025. Kebijakan tersebut memungkinkan banyak pekerja untuk lebih fleksibel dalam bekerja, yang diperkirakan berdampak pada kenaikan jumlah pemudik lebih awal dari biasanya.
Menhub menambahkan bahwa pihak kepolisian sudah siap dengan langkah-langkah pengaturan lalu lintas, termasuk rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan. “Kami berharap pelaksanaan mudik tahun ini berjalan dengan aman, lancar, dan pemudik bisa sampai ke tujuan dengan selamat,” ujar Menhub.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga memberikan arahan kepada petugas di lapangan agar memperhatikan tiga hal penting: kerja sama dan sinergi antar petugas, perhatian terhadap detail, serta prioritas utama pada keamanan dan keselamatan pemudik.
“Walaupun mudik ini adalah rutinitas tahunan, kita tetap harus waspada dan berhati-hati. Keamanan dan keselamatan pemudik adalah prioritas utama kita,” tambah Menhub.
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei untuk memetakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun 2025. Hasil survei memperkirakan jumlah pergerakan masyarakat dapat mencapai 146,48 juta jiwa, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Survei juga memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-3 (28 Maret 2025) dengan potensi 12,1 juta orang, dan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 (6 April 2025) dengan 31,49 juta orang yang bergerak.
Survei tersebut juga menunjukkan lima moda transportasi utama yang dipilih masyarakat untuk mudik Lebaran. Moda transportasi terbanyak adalah mobil pribadi, dengan 33,69 juta orang (23 persen), diikuti bus 24,76 juta orang (16,9 persen), kereta api antarkota 23,58 juta orang (16,1 persen), pesawat 19,77 juta orang (13,5 persen), dan sepeda motor 12,74 juta orang (8,7 persen).
Dengan persiapan matang dari pemerintah dan pihak kepolisian, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan aman dan tertib, meskipun pergerakan masyarakat diperkirakan lebih padat dari tahun sebelumnya. (ant/ss)