HERALD.ID, SURABAYA – Komisi D DPRD Jawa Timur melakukan sidak di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Komisi yang membidangi pembangunan dan transportasi ini memantau persiapan mudik
Sidak itu hanya dilakukan oleh dua orang anggota Komisi D DPRD Jatim Harisandi Savari dan Nurul Huda. Mereka melihat langsung persiapan fasilitas penumpang untuk pelayanan mudik dan balik.
“Kami ingin mengecek persiapan dan antisipasi mengularnya penumpang,” kata Harisandi, Senin 24 Maret 2025.
Ketika didatangi dua anggota DPRD Jatim tersebut, suasana stasiun saat ini relatif sepi, dan belum ada lonjakan penumpang. Puncak mudik lebaran diprediksi akan terjadi pada 27-28 Maret 2025.Sedangkan untuk arus balik diprediksi akan terjadi mulai tanggal 6 April hingga dua hari ke depan.
Harisandi menilai pelayanan yang dilakukan pihak Stasiun Surabaya Pasar Turi cukup bagus. Dishub Jatim sudah membuat planning menghadapi potensi kepadatan kendaraan yang akan masuk ke area stasiun saat puncak mudik dan balik. Sementara parkir di dalam stasiun bisa menampung sekitar 500 mobil.
“Untuk mengantisipasi masuknya teroris, itu juga diantisipasi. Yakni, cek wajah sudah disediakan. Termasuk di posko-posko adanya tim medis untuk menangani penumpang yang secara mendadak mengalami sakit,” ungkap Harisandi.
Kepala Stasiun Surabaya Pasar Turi Deddy Triono mengungkapkan, meski belum memasuki puncak arus mudik menyebut mulai Jumat, 21 Maret 2025 kemarin, sudah ada peningkatan namun masih dalam batas kewajaran. Yakni, berkisar antara 7000 hingga 9000 penumpang.
Deddy menyebut untuk menghadapi lonjakan, sudah ditambah jumlah kereta yang disiapkan. “Untuk keberangkatan ada 17. Rinciannga, 14 reguler dan tiga tambahan. Itu perhari,” pungkasnya. (*)
Penulis: Adi Suprayitno