HERALD.ID, JAKARTA — Di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung melemah, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) justru mencuri perhatian.
Emiten ritel ini dipastikan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 300 per saham, sebuah kabar positif yang tampaknya ikut mendorong tren kenaikan harga sahamnya dalam beberapa hari terakhir.
Harga penutupan LPPF berada di Rp 2.010 dan masih menunjukkan kekuatan teknikal yang solid. Terlihat bahwa posisinya tetap bertahan di atas garis rata-rata pergerakan (moving average) 50 hari (MA50), mengindikasikan adanya momentum naik yang belum berakhir meskipun ada potensi koreksi jangka pendek.
Jika saham ini mampu menembus level resistance psikologis di Rp 2.000 dan bertahan di atasnya, target harga berikutnya diproyeksikan di kisaran Rp 2.100.
Momentum ini menarik perhatian investor yang sedang mempertimbangkan pembelian menjelang tanggal ex-dividen pada 22 April mendatang.
Pembagian dividen yang cukup besar, ditambah sentimen teknikal yang positif, memberi ruang bagi investor ritel maupun institusi untuk mengakumulasi saham ini dalam jangka pendek.
Sementara itu, saham lain di sektor ritel tidak menunjukkan kekuatan yang setara. Saham MAPI misalnya, sempat mengalami rebound, namun geraknya masih tertahan di area garis MA50.
Dalam kondisi seperti ini, mengambil keuntungan saat harga mendekati area resistensi menjadi strategi yang lebih bijak daripada menahan posisi terlalu lama.
Di sisi lain, saham MAPA menunjukkan tren yang masih menurun. Selama belum mampu menembus level Rp 600, saham ini dinilai kurang menarik untuk pembelian. Justru lebih aman menunggu sinyal konfirmasi breakout sebelum masuk ke pasar.
Saham Ace juga belum berhasil melewati resistance kuat di Rp 500. Dalam dua hari terakhir, pergerakannya tampak lesu, dengan tekanan distribusi yang tipis namun konsisten.
Bagi yang ingin mencoba masuk, menunggu breakout di atas Rp 500 bisa menjadi titik masuk yang lebih ideal.
Jika level tersebut ditembus dan bertahan, peluang untuk bergerak ke Rp 550 hingga Rp 600 terbuka lebar. Namun, jika gagal, koreksi ke area support di Rp 440–450 sangat mungkin terjadi.
Dengan tren pasar yang belum sepenuhnya pulih, strategi selektif tetap menjadi kunci. LPPF, dengan kombinasi sentimen dividen dan kekuatan teknikal, saat ini berada dalam posisi yang relatif lebih menarik dibandingkan saham-saham ritel lainnya. (San)